"Infrastruktur digital adalah pokok dan penting dalam menjaga kedaulatan negara, semisal melalui telekomunikasi dan informasi terkait keamanan perairan laut," ujar Menteri Johnny dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, Natuna sebagai salah satu wilayah terluar Indonesia mendapat perhatian yang tinggi untuk pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan informasi.
Oleh karena itu, peletakan batu pertama tersebut merupakan rangkaian awal dalam membangun infrastruktur BTS serupa di seluruh desa/kelurahan wilayah 3T di Indonesia yang selama ini memang belum terlayani oleh sinyal 4G.
“Pembangunan infrastruktur tersebut dibangun pemerintah melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo dengan sumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN),” ucap dia.
Baca juga: Kominfo tandatangani kontrak payung penyediaan BTS 4G 2021
Baca juga: BAKTI buka akses internet untuk 1.300 puskesmas di Indonesia
Kominfo, lanjut Johnny, mendapat instruksi dari Presiden Joko Widodo untuk membangun infrastruktur telekomunikasi dan internet sebagai salah satu pilar utama percepatan transformasi digital nasional dengan mengutamakan daerah-daerah yang selama ini masih tertinggal.
“Kita berharap kerja besar ini akan menjadi salah satu jejak sejarah yang penting untuk Indonesia. Pada saat masyarakat bermigrasi dari aktivitas fisik ke digital, maka ketersediaan infrastruktur telekomunikasi dan layanan digital menjadi keharusan," kata Johnny.
Dalam kesempatan itu, dia turut mengingatkan bahwa penggunaan layanan 4G harus bertujuan untuk hal yang produktif, kreatif dan positif.
“Bersama kita harus mencegah maraknya konten negatif, konten yang dapat memecah belah bangsa, semisal hoaks,” kata dia.
Untuk itu, Menteri Johnny menilai, edukasi tentang literasi digital dengan semangat #makincakapdigital perlu sedini mungkin disampaikan kepada warga dan masyarakat umum.
Di penghujung acara, Johnny menitipkan sejumlah materi bacaan tercetak tentang literasi digital bertajuk “Mengenal dan Antisipasi Hoaks” untuk dapat didistribusikan kepada masyarakat di Desa Kelanga.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama BAKTI Anang Latif mengatakan data Kabupaten Kepulauan Natuna adalah salah satu kabupaten di antara beberapa kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau yang mendapat tambahan alokasi pembangunan BTS 4G pada tahun 2021-2022.
“Di Kabupaten Bintan akan dibangun BTS 4G di 5 desa. Di Kabupaten Karimun akan dibangun di satu desa. Di Kepulauan Anambas akan dibangun di 12 desa. Dan di Kabupaten Natuna akan dibangun di 17 desa," kata dia.
Pembangunan BTS di Desa Kelanga tersebut adalah awal masa penting lanjutan pembangunan BTS di 7.904 desa/kelurahan yang belum pernah tersentuh akses 4G.
Pembangunan ini akan berlangsung selama dua tahun, yakni di 4.200 desa/kelurahan pada 2021 dan di 3.704 desa/kelurahan pada 2022.
Adapun pembangunan ini akan dibagi ke dalam 5 paket, dengan rincian paket 1 sebanyak 1.364 desa/kelurahan yang meliputi Area 1 Sumatera (132), Area 2 Nusa Tenggara (456), dan Area 3 Kalimantan (776).
Paket 2 sebanyak 1.336 desa/kelurahan yang meliputi Area 4 Sulawesi (536) dan Area 5 Maluku (800), lalu paket 3 sebanyak 1.795 desa/kelurahan yang meliputi Area 6 Papua Barat (824), Area 7 Papua Bagian Tengah Barat (971).
Selanjutnya, paket 4 sebanyak 1.879 desa/kelurahan yang mencakup Area 8 Papua Bagian Tengah Utara (1.819), serta paket 5 sebanyak 1.590 desa/kelurahan yang mencakup Area 9 Papua Bagian Timur Selatan (1.590)
Selain Direktur Utama BAKTI Anang Latif, turut hadir mendampingi Menteri Kominfo dalam acara tersebut yakni Direktur Infrastruktur BAKTI Bambang Noegroho, Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Ansar Ahmad, dan Bupati Kepulauan Natuna Abdul Hamid Rizal.
Baca juga: Menkominfo minta masyarakat jaga infrastruktur publik
Baca juga: BAKTI Kominfo targetkan BTS di ribuan titik selesai tahun ini
Baca juga: Pemerintah teken kontrak percepatan pemerataan 4G
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021