Pengisian dan penyelesaian adalah langkah terakhir dalam proses pembuatan untuk memasukkan vaksin ke dalam botol atau jarum suntik, menyegelnya dan mengemasnya untuk pengiriman.
"Vaksin Johnson & Johnson diharapkan akan dikirim ke India pada Juni-Juli 2021. Johnson & Johnson bekerja sama dengan Biological E untuk memfasilitasi transfer teknologi ke India yang sedang berlangsung," kata Sekretaris Departemen Bioteknologi Kementerian Sains dan Teknologi India, Renu Swarup, pada Kamis (22/4).
Pada Februari lalu, perusahaan farmasi Biological E Ltd mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya ingin membuat kontrak manufaktur sekitar 600 juta dosis vaksin COVID-19 Johnson & Johnson setiap tahun.
Departemen Bioteknologi Kementerian Sains dan Teknologi India dan perwakilan lokal untuk J&J belum menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
India mengatakan akan mempercepat persetujuan darurat untuk vaksin COVID-19 yang disahkan oleh negara-negara Barat dan Jepang untuk membuka jalan bagi kemungkinan impor vaksin Pfizer, Johnson & Johnson dan Moderna.
Persetujuan darurat itu akan membebaskan perusahaan-perusahaan farmasi tersebut dari kewajiban melakukan uji keamanan lokal untuk vaksin mereka.
India mencatat penghitungan harian tertinggi kasus virus corona di dunia untuk hari kedua berturut-turut pada Kamis, dengan 332.730 kasus baru, sementara kematian harian akibat COVID-19 juga melonjak dan membuat rekor.
Sumber: Reuters
Baca juga: India akan biayai peningkatan produksi vaksin Institut Serum vaksin
Baca juga: India akan tinjau vaksin COVID usai peringatan pembekuan darah
Baca juga: India: uji lokal vaksin COVID Sputnik V sebanding dengan uji Rusia
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021