"Sebagai masa depan bangsa, mahasiswa dan pemuda diharapkan bisa mengambil peran dalam pembangunan," ujar senator asal Jawa Timur tersebut dalam Kursus Kepemimpinan Lanjut Tingkat Nasional PP Pemuda Katolik 2021 secara virtual di Surabaya, Jumat.
Selain Ketua DPD, kegiatan juga diikuti Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik dokter Karolin Margret Natasa, dan para kader Pemuda Katolik se-Indonesia.
Baca juga: Ketua DPD RI dorong pengembangan potensi desa dan pariwisata Ponorogo
Dalam kesempatan itu, LaNyalla mengaku sangat bangga bisa berada di antara aktivis organisasi kepemudaan.
"Saya selalu bangga dan senang berada di tengah-tengah mahasiswa atau pemuda aktivis yang peduli terhadap kemajuan bangsa. Ibarat tubuh manusia, mahasiswa dan pemuda merupakan tulang punggung bagi kemajuan bangsa," ucapnya.
Ketua Dewan Kehormatan Kadin Jawa Timur itu juga berharap kekuatan yang dimiliki mereka dapat disinergikan dengan peran dan fungsi DPD RI.
Baca juga: Ketua DPD minta pemerintah merespons keluhan UMKM makanan dan minuman
Apalagi DPD RI adalah katalisator percepatan pembangunan di daerah dan saluran kepentingan daerah ke pusat.
"Sinergi DPD RI dan mahasiswa serta pemuda dapat dilakukan dalam koridor pengawasan pembangunan daerah. Sinergi bisa dilakukan untuk memastikan tidak adanya penyimpangan dan kebocoran anggaran pembangunan yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu," katanya.
LaNyalla mengatakan mahasiswa, pemuda, dan elemen bangsa lainnya harus mengambil peran dalam pembangunan.
Karena, kata dia, kemajuan bangsa bukan tanggung jawab seorang Presiden saja, melainkan semua pihak.
Baca juga: Ketua DPD imbau masyarakat waspada di tengah erupsi Semeru
"Di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, kami sudah berusaha mengejar ketertinggalan pembangunan. Jalan, bendungan, pelabuhan, pembangkit listrik, dan banyak sarana infrastruktur lainnya dibangun. Yang hari ini jelas terlihat dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," katanya.
Alumnus Universitas Brawijaya Malang ini mengatakan ajakan untuk mengambil peran dalam pembangunan juga pernah disampaikannya dalam Rakernas Pengurus Besar Ikatan Kekeluargaan Mahasiswa (IKAMI) Sulawesi Selatan.
"Saat itu saya katakan kepada mereka bahwa saat ini Indonesia Memanggil. Negara dan bangsa ini sekarang membutuhkan semua untuk hadir, serta saling bahu membahu menghadapi wabah COVID-19. Bukan hanya dari sisi kesehatan, tetapi dari sisi dampak yang disebabkan oleh pandemi ini," kata tutur dia.
Mengenai ancaman resesi global sebagaimana disampaikan Presiden Joko Widodo, LaNyalla menyampaikan pentingnya memprioritaskan tiga ketahanan di Indonesia di masa pandemi ini.
"Pertama ketahanan sektor kesehatan, kedua ketahanan sektor pangan dan ketiga ketahanan sektor sosial. Inilah sebenarnya tantangan kita, bagaimana dengan cepat bekerja untuk meningkatkan ketahanan di tiga sektor tersebut. Sebab, kalau ketahanan pangan lemah, lalu rakyat tidak bisa makan, apa yang akan terjadi? Bisa dibayangkan kerusakan di sektor ketahanan sosial," tuturnya.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021