Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi menyatakan daerah setempat sudah melalui puncak gelombang kedua COVID-19 pada pekan ketiga Oktober 2020. Saat itu, dalam sepekan 517 orang terpapar virus corona.
"Gelombang kedua, yang positif dalam sepekan sampai 570 lebih," kata Kepala Dinas di Batam, Sabtu.
Baca juga: Pulau Batam kembali berzona merah akibat meningkatnya COVID-19
Baca juga: Satgas: Bintan susul Batam dan Tanjungpinang sebagai zona oranye
Setelah pekan ketiga Oktober 2020, angka penularan melandai. Namun, kini mulai meningkat lagi.
Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mencatat pada pekan ketiga April 2021, 326 orang warga terpapar virus corona.
Pihaknya terus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk meningkatkan penanganan dan mempersiapkan diri demi mengantisipasi peningkatan penularan pada gelombang ketiga COVID-19.
"Sama dengan saat penanganan gelombang kedua, kami siapkan tempat karantina alternatif," kata Didi.
Pemkot Batam menyiapkan beberapa lokasi karantina, untuk mengantisipasi lonjakan warga yang positif COVID-19, di antaranya Rusun milik Pemkot Batam yang bisa menampung sekitar 200 orang dan Rusun milik BP Batam yang bisa menampung sekitar 150 orang.
Kemudian gedung Bapelkes Batam yang bisa menampung 150 orang dan Asrama Haji untuk 300 orang.
"Kami langsung koordinasi di lapangan. Selanjutnya disiapkan hotel-hotel," kata Didi.
Sementara itu, hingga kini tercatat 6.815 warga positif COVID-19, dari jumlah itu 6.220 orang di antaranya sembuh, 159 orang meninggal, dan 436 orang lainnya masih dirawat.
Baca juga: Batam jadi prioritas pembangunan untuk Pusat Data Nasional
Baca juga: Pemkot Batam siapkan asrama haji untuk karantina PMI
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021