"Hal ini (pandemi) justru dimanfaatkan para kader Ansor untuk mempercepat transformasi model dakwah yang berbasis teknologi, termasuk menggunakan berbagai platform media sosial," ujar Yaqut dalam Harlah ke-87 GP Ansor yang dipantau secara virtual yang dipantau di Jakarta, Sabtu.
Dalam kegiatan harlah yang dibarengkan dengan peringatan Nuzulul Quran tersebut, Yaqut mengatakan para kader Ansor harus cepat tanggap dan mudah beradaptasi, meski dalam situasi pandemi.
Karena kondisinya masih belum normal, maka upaya dakwah pun menuntut adanya perubahan-perubahan strategi. Di antara terobosan model dakwah yang terakhir diusung Ansor adalah dengan menggunakan siaran siniar (podcast).
Pimpinan Pusat GP Ansor menggelar siaran langsung siniar selama 87 jam yang dimulai sejak Minggu (18/4) hingga Sabtu (24/4) melalui berbagai platform media sosial. Ia menilai model dakwah tersebut strategis dalam menyampaikan pesan-pesan kepada umat.
"Model dakwah ini sangat strategis karena pesan yang disampaikan bisa tuntas dan juga bisa tersebar luas ke penjuru Nusantara, bahkan dunia dalam waktu cepat," kata dia.
Menurutnya, pemanfaatan teknologi sejatinya bagian dari penguatan model dakwah yang telah lama disiapkan oleh Ansor. Pandemi COVID-19 yang melanda membuat percepatan transformasi itu menuntut untuk segera direalisasikan.
Penguatan strategi dakwah inilah yang juga menjadi latar belakang Ansor mengusung tema harlah tahun ini, yakni "Transformasi Media Juang, Pagar Baja Gerakan Kita".
Kendati demikian, Pemuda Ansor juga tak henti melakukan perjuangan dakwah dan kegiatan secara langsung di lapangan. Sejumlah kegiatan yang dilakukan saat pandemi ini, seperti memberi masker, sembako dan lain-lain, termasuk membantu saat bencana di berbagai daerah.
"Ansor menjunjung tinggi prinsip-prinsip kemanusiaan dan moderasi beragama demi terwujudnya kedamaian serta keadilan di tengah masyarakat," kata Yaqut.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021