Presiden PKS Ahmad Syaikhu menilai pembangunan ekonomi yang berjalan di Indonesia harus tetap berpijak kepada prinsip-prinsip keberlanjutan atau "sustainable development".
"PKS sebagai partai politik memiliki sikap politik yang jelas dan tegas bahwa pembangunan ekonomi harus berpijak kepada prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan," kata Ahmad Syaikhu dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Pernyataan tersebut disampaikan Syaikhu dalam acara peluncuran gerakan nasional "Indonesiaku Hijau" yang digagas PKS, di Padepokan Bantaran, Ciliwung, Balekambang, Jakarta Timur, Minggu. Gerakan itu ditandai dengan pembagian 5.000 bibit pohon dan Gerakan Diet Plastik.
Baca juga: Koalisi Parpol Islam, alternatif atau kontraproduktif?
Baca juga: PKS: Pertemuan AHY-Ahmad Syaikhu tidak bahas koalisi partai Islam
Baca juga: PKS luncurkan program rekrutmen ajak generasi muda berkolaborasi
Syaikhu menilai pembangunan tidak boleh hanya berorientasi kepada pertumbuhan ekonomi semata, karena untuk apa pertumbuhan tinggi jika mewariskan krisis dan bencana ekologis bagi generasi mendatang.
Syaikhu mengatakan, PKS sebagai partai Islam memiliki visi mewujudkan prinsip Islam rahmatan lil alamin (Islam rahmat semesta alam) dan "Gerakan Nasional Indonesiaku Hijau" merupakan salah satu wujud prinsip tersebut.
"Rahmatan lil ‘alamin, bukan hanya kebaikan bagi sesama manusia, tapi juga bagi lingkungan dan seluruh alam semesta," ujarnya.
Dia menilai ancaman terhadap lingkungan semakin nyata seperti terjadinya pemanasan global di Indonesia, berbagai bencana terus mengalami peningkatan, kebijakan industrialisasi dan pembangunan ekonomi yang memarginalkan aspek lingkungan telah mencaplok luas lahan hutan, pertanian serta perkebunan.
Ketua Bidang Teknologi Industri dan Lingkungan Hidup DPP PKS Mardani Ali Sera menilai dunia mengarah kepada penghancuran global karena krisis iklim. Karena itu menurut dia, melalui gerakan "Indonesiaku Hijau" diharapkan masyarakat tergerak khususnya untuk menanam pohon.
“Ada krisis di depan mata kita, yang bisa kita prediksi, yakni krisis iklim. Produksi CO2 kita luar biasa sangat tinggi. Kita sebenarnya sedang mengarah kepada penghancuran global, hanya satu cara menangkalnya, yaitu menanam pohon," ujarnya.
Anggota Komisi II DPR RI itu menilai "Indonesiaku Hijau" bukan hanya miliki PKS saja namun milik seluruh masyarakat Indonesia untuk menggerakan masyarakat menanam pohon.
Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPP PKS Kurniasih Mufidayati, menyatakan gerakan tersebut akan dilaksanakan di 34 provinsi di Indonesia melalui 1.500 unit Rumah Keluarga Indonesia (RKI).
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021