Saya mendukung agar upaya program modernisasi dan revitalisasi alutsista
Anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPR RI Marwan Jafar mendukung agar upaya program modernisasi dan revitalisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) di lingkungan TNI terus dilanjutkan, namun harus dilakukan secara bijak dan prosesnya transparan di DPR.
"Terkait kejadian musibah tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402, saya mendukung agar upaya program modernisasi dan revitalisasi alutsista di lingkungan TNI terus dilanjutkan," kata Marwan Jafar dalam keterangannya, di Jakarta, Senin.
Dia menjelaskan, terkait modernisasi alutsista, khususnya usulan dari masing-masing matra di TNI ke Pemerintah melalui Kementerian Pertahanan, hendaknya dilakukan secara bijak dan dibahas transparan di DPR.
Hal itu, menurut dia, demi kepentingan bangsa, negara dan rakyat serta menjaga keamanan, keutuhan dan kedaulatan negara berwilayah mayoritas maritim.
"Selain itu, pengadaan revitalisasi alutsista TNI ini juga mesti diupayakan benar, agar menghindari celah-celah kemungkinan terjadinya semacam 'profit oriented', 'mark-up' atau apa pun istilahnya," ujarnya.
Anggota Komisi VI DPR RI itu menilai modernisasi alutsista tersebut sangat penting, karena apabila melihat KRI Nanggala-402 yang tenggelam, merupakan kapal selam buatan Jerman yang dipesan oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 1977 dan mulai beroperasi aktif pada 1981.
Menurut dia, berdasarkan catatan yang ada, pada tahun 2010 sampai 2012, kapal tersebut telah mengalami perbaikan secara menyeluruh di Korea Selatan.
Selain itu, Marwan juga menyampaikan rasa duka dan empati atas musibah KRI Nanggala-402 yang sebelumnya disebutkan hilang kontak, lalu kemudian dinyatakan resmi tenggelam disebabkan mengalami keretakan oleh pihak TNI-AL itu terjadi saat mengikuti latihan gabungan penembakan torpedo dan rudal TNI AL.
Marwan juga mengingatkan, para keluarga prajurit yang gugur dalam tugas di KRI Nanggala-402 wajib mendapatkan santunan yang layak bentuknya, antara lain pemberian beasiswa minimal strata satu (S-1) bagi putra-putri korban.
Baca juga: Istri awak KRI Nanggala: "Suami saya sudah tenang di sisi Allah bu..."
Baca juga: Puan Maharani minta anggota DPR kibarkan bendera setengah tiang
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021