Pemerintah Kota Jakarta Timur melakukan sejumlah langkah antisipasi guna mencegah munculnya klaster baru COVID-19 di perkantoran.menghindari kegiatan-kegiatan yang melibatkan jumlah karyawan yang banyak
Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar mengatakan pihaknya telah menyiapkan langkah antisipasi, salah satunya dengan mengimbau kepada perkantoran untuk tidak melakukan kegiatan yang mengumpulkan banyak orang seperti buka puasa bersama.
"Antisipasi lonjakan kasus COVID-19 di perkantoran dengan menghindari kegiatan-kegiatan yang melibatkan jumlah karyawan yang banyak, misalnya buka puasa bersama dan selanjutnya nanti halal bihalal," kata M. Anwar saat dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Selasa.
M. Anwar juga mengingatkan kepada perkantoran untuk membatasi jumlah karyawan yang ada dalam setiap ruangan hanya 50 persen dari kapasitas agar tidak terjadi penularan.
Baca juga: Peningkatan kasus klaster perkantoran di DKI Jakarta harus diteliti
"Selanjutnya memberlakukan sistem kerja dari rumah (WFH)," ujarnya.
Sebelumnya Pemprov DKI Jakarta meminta masyarakat untuk mewaspadai klaster COVID-19 di perkantoran. Selama April ini, jumlah pekerja yang terpapar COVID-19 dari klaster perkantoran meningkat.
Jumlah kasus aktif dari klaster perkantoran mencapai 425 kasus dari 177 perkantoran yang tercatat dalam periode 12-18 April 2021. Padahal pekan sebelumnya, pada 5-11 April 2021, hanya terdapat 157 kasus positif COVID-19 di 78 perkantoran.
Bahkan sebagian besar kasus konfirmasi COVID-19 di klaster perkantoran terjadi pada karyawan kantor yang sudah menerima vaksinasi COVID-19.
Baca juga: Mewaspadai klaster perkantoran
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021