"Pemakaman KH Agus Sunyoto akan digelar di Desa Balong, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri. Ini dari wasiat," kata Wakil Ketua Lesbumi PWNU Jatim Imam Mubarok di Kediri, Selasa.
Ia mengatakan, sebelumnya memang ada beberapa alternatif lokasi pemakaman almarhum, namun yang dipilih adalah di Desa Balong, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri tersebut.
Dirinya juga mengaku sudah kenal dengan KH Agus sejak 27 tahun lalu. Ia merasa KH Agus adalah sosok yang luar biasa, seorang budayawan dan sejarawan yang cukup tawaduk.
"Dalam berbagai hal dilakukan kajian dan riset serta menelaah hasil-hasilnya. Selalu investigasi langsung," kata dia.
Selain itu, almarhum juga sangat suka daerah Kediri, sehingga saat meninggal pun akhirnya dimakamkan di Kediri.
Baca juga: Ketua Lesbumi PBNU KH Agus Sunyoto meninggal dunia
Imam Mubarok juga mengaku kehilangan sosok KH Agus Sunyoto tersebut. Almarhum selama ini juga sosok yang budayawan yang produktif menulis.
Salah satu karyanya ialah buku Atlas Wali Songo yang mengisahkan penyebaran agama Islam di Nusantara. Almarhum berusaha meyakinkan publik bahwa Wali Songo adalah fakta sejarah, bukan sekadar dongeng. Selain itu, almarhum juga sempat menulis sejarah Gajah Mada dalam tiga jilid.
Sementara itu, berdasarkan keterangan yang diperoleh dari Sekretaris Lesbumi PBNU Sastro Adi, KH Agus Sunyoto diketahui menderita penyakit diabetes. Ia sempat dirawat di Rumah Sakit Angkatan Laut dr Ramelan Surabaya, dan meninggal dunia pada Selasa (27/4) pukul 07.25 WIB.
Rencananya, KH Agus yang meninggal di usia 61 tahun tersebut akan dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Bubutan Surabaya, namun akhirnya pindah ke Kabupaten Kediri.
Lokasi pemakaman juga sudah disiapkan keluarga sejak siang di Kompleks Masjid Ar-Rosyad, Desa Balong, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri tersebut. Pentakziah juga berdatangan ke lokasi makam, namun tetap menerapkan protokol kesehatan.
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021