Wakil Presiden Direktur Suryacipta Swadaya Wilson Effendy dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, mengatakan pemasangan PLTS Atap untuk seluruh tenant merupakan komitmen perusahaan dalam menciptakan kawasan industri yang ramah lingkungan, terlebih Suryacipta memperoleh nilai tertinggi dalam penilaian Eco-Industrial Park oleh United Nations Industrial Development Organization atau UNIDO.
"Instalasi PLTS Atap merupakan pilot project kami untuk memanfaatkan energi terbarukan melalui instalasi panel surya," kata Wilson.
Baca juga: Tiga insentif untuk mendorong pertumbuhan PLTS atap
Diketahui, Suryacipta saat ini sedang membangun kota pintar Subang Smartpolitan dengan mengusung tema cedas dan berkelanjutan yang tidak hanya menerapkan smart system dalam kawasannya, namun juga smart environment.
Hal tersebut merupakan landasan Suryacipta untuk terus melakukan upaya berkelanjutan dalam segala sektor terkhusus teknologi dan lingkungan yang salah satunya dapat diimplementasikan melalui pemanfaatan energi terbarukan berbasis tenaga surya.
Sementara itu, Co-Founder Xurya Daya Indonesia Edwin Widjonarko mengatakan kerja sama ini akan mendorong pelaku industri lain untuk ikut serta dalam memanfaatkan energi bersih melalui penggunaan PLTS Atap.
Baca juga: Setjen DEN: Sinergi BRI dan LEN dukung target EBT pemerintah pada 2025
Xurya merupakan startup energi terbarukan di Indonesia yang mempelopori metode uang muka nol untuk beralih ke tenaga surya guna menciptakan lingkungan yang bersih dan lestari.
Perusahaan ini memberikan solusi hulu ke hilir dari mulai studi kelayakan investasi, manajemen konstruksi, akses terhadap green-financing sampai jasa perawatan untuk mempermudah para pelaku bisnis dan industri untuk mengadopsi energi ramah lingkungan.
"Kerja sama strategis ini merupakan bentuk dukungan kepada pemerintah untuk menciptakan pasar baru energi terbarukan salah satunya di kawasan industri. Melalui kerja sama ini kami telah berkontribusi terhadap pembangunan kawasan industri yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia," kata Edwin.
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021