Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta tak terkait dengan dua pelaku kecurangan untuk mengelabui ketentuan kekarantinaan yang diamankan di Bandara Soekarno Hatta.Tidak, itu bukan aset dari Disparekraf, kami tidak mengenal mereka
"Tidak, itu bukan aset dari Disparekraf, kami tidak mengenal mereka. Mereka bukan pegawai, bukan ASN, honorer, atau PDLP. Kami tidak mengenal dan tidak pernah merekomendasikan," kata Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta Gumilar Ekalaya, saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Menurut Gumilar, mereka hanyalah oknum yang mengatasnamakan Disparekraf DKI Jakarta, karena Disparekraf tidak pernah memberikan rekomendasi mengenai kekarantinaan.
Sebelumnya, polisi tengah mengusut mafia karantina dari kasus lolosnya WNI inisial JD yang datang dari India via Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) tanpa melalui protokol kesehatan.
Dua pelaku inisial S dan RW yang meloloskan JD pun telah dimintai keterangan petugas.
Baca juga: Polisi ungkap praktik mafia bertarif Rp6,5 juta untuk lolos karantina
Dari pemeriksaan awal kepada dua pelaku, polisi menemukan keduanya menggunakan kartu pas bandara untuk Dinas Pariwisata DKI.
"Dari pas bandara yang ada pada mereka, disebutkan di pas bandara tersebut: Dinas Pariwisata DKI," kata Kapolres Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Kombes Adi Ferdian Saputra saat dihubungi.
Adi belum memerinci lebih jauh terkait identitas pelaku S dan RW tersebut.
Dia menyebut kedua pelaku masih dilakukan pemeriksaan intensif.
Baca juga: Polda Metro tetapkan tersangka baru kasus mafia kekarantinaan
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021