Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta DKI Jakarta beserta forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi Ibu Kota di tengah COVID-19 menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah.untuk mengantisipasi libur panjang Idul Fitri
"Bapak Presiden (dalam rapat virtual) Jokowi mengarahkan bagaimana menjaga agar momentum yang sekarang ada agar tetap bisa terus bergerak positif," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, di Jakarta, Rabu.
Selain itu, lanjut Anies, Presiden Joko Widodo juga meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta beserta anggota Forkopimda lainnya seperti dari unsur TNI, Polri, Kejaksaan, BIN dan lain sebagainya untuk terus meningkatkan upaya penekanan laju pertumbuhan kasus konfirmasi positif COVID-19 di Ibu Kota.
"Beliau menyampaikan mengapa penanganan COVID-19 ini penting untuk mengantisipasi libur panjang Idul Fitri," tuturnya.
Baca juga: Pemulihan ekonomi Jakarta sasar masyarakat rentan hingga UMKM
Sebelumnya, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira Adhinegara memproyeksikan pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta pada kuartal kedua bergerak positif di angka 2,5 persen akibat kebijakan larangan mudik.
Bhima beralasan hal tersebut dikarenakan bakal terjadi peningkatan konsumsi dan peredaran uang di dalam wilayah DKI Jakarta selama periode larangan mudik berlaku.
DKI Jakarta selama ini berkontribusi sekitar 70 persen terhadap total peredaran uang secara nasional.
"Belanja yang biasanya keluar untuk perjalanan mudik dan konsumsi di kampung halaman atau daerah akan dikeluarkan untuk membeli barang di retail yang ada di Jakarta," kata Bhima dalam keterangan tertulis, Selasa (27/4).
Baca juga: DKI-Jabar jadi perintis pinjaman dana PEN
Kecenderungan lainnya, menurut Bhima, DKI Jakarta menguasai perdagangan barang-barang secara daring baik sebagai penjual maupun pembeli. Selama periode larangan mudik, transaksi perdagangan secara elektronik (e-commerce) DKI Jakarta diprediksi meningkat tajam.
"Proyeksi pertumbuhan ekonomi Jakarta diperkirakan pada kuartal ke II sebesar 2 hingga 2,5 persen secara tahunan atau lebih baik dari 2020 yang berada di angka minus 8,22 persen," tuturnya.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021