Unggahan itu menyebut perempuan perlu memeriksa jadwal menstruasinya sebelum mendapatkan suntikan vaksin.
Disarankan pula, perempuan tidak melakukan vaksinasi pada lima hari sebelum dan sesudah menstruasi.
"Dosis vaksin pertama menurunkan imunitas, kemudian membangun imunitas sehingga beresiko tinggi terserang penyakit pada orang yang divaksinasi selama menstruasi," demikian potongan narasi di Facebook yang sudah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia.
Lalu, benarkah vaksinasi saat haid turunkan imun?
Penjelasan:
Ahli ginekologi dari RS Namaha India Munjaal Kapadia mengatakan klaim tersebut merupakan mitos.
Kapadia menegaskan vaksinasi COVID-19 saat haid tidak akan berdampak buruk pada kekebalan tubuh (imun) wanita, sebagaimana dilansir dari laporan Kominfo.
Laman klikdokter juga memuat informasi yang menyatakan vaksinasi saat haid aman dilakukan, asalkan tidak dalam kondisi demam di atas 37,5 Celsius.
Menjelang dan saat menstruasi, beberapa wanita memang mengalami peningkatan suhu tubuh dan sakit kepala karena perubahan hormon. Bila gejala yang dirasakan demikian, disarankan perempuan untuk menunda vaksinasi.
Namun jika gejala menstruasi yang dirasakan berupa nyeri, pegal, atau lemas tanpa demam, vaksinasi COVID-19 tetap bisa dijalankan.
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menerangkan vaksinasi tetap bisa dilaksanakan meskipun seseorang sedang datang bulan.
Nadia mengatakan jika terdapat keluhan lain saat haid, vaksinasi bisa ditunda.
Meski demikian, Nadia menegaskan seseorang yang tengah menstruasi tetap bisa disuntik vaksin.
Klaim: Vaksinasi saat haid turunkan imun
Rating: Salah/Misinformasi
Cek fakta: Penyintas COVID-19 boleh divaksin setelah isolasi 10 hari? Ini faktanya
Cek fakta: Vaksinasi COVID-19 ibu menyusui bahayakan anak? Ini faktanya
Cek fakta: Vaksin berbasis mRNA bisa picu kanker?
Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2021