PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) terus berkomitmen untuk memberikan solusi bagi pengembangan sektor keuangan mikro dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) Indonesia untuk memulihkan kembali kinerja perekonomian.Dukungan dan kolaborasi yang luar biasa ini sangat kita butuhkan untuk memperkaya wawasan kita untuk terus menumbuhkembangkan UMKM agar tidak terjebak kalau mikro tetap mikro (atau bisa naik kelas) dan bisa mengembangkan serta mendapatkan sumber pert
Salah satu bentuk dukungan tersebut muncul melalui acara BRI Microfinance Outlook 2021 yang dapat menjadi wadah bagi perseroan untuk mendukung pertumbuhan UMKM di tengah ketidakpastian ekonomi.
Direktur Utama BRI Sunarso di Jakarta, Kamis, mengatakan penyelenggaraan kegiatan tersebut dapat memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan dunia microfinance.
Baca juga: BRI raih penghargaan Syndicated Financial Institution Deal of the Year
Ia menambahkan kegiatan ini juga dapat menghadirkan hubungan erat dengan stakeholder di regional, nasional, dan global untuk mendukung perkembangan pembiayaan mikro dan pemberdayaan UMKM.
"Dukungan dan kolaborasi yang luar biasa ini sangat kita butuhkan untuk memperkaya wawasan kita untuk terus menumbuhkembangkan UMKM agar tidak terjebak kalau mikro tetap mikro (atau bisa naik kelas) dan bisa mengembangkan serta mendapatkan sumber pertumbuhan baru dari level-level di bawahnya," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury memastikan pihaknya ikut fokus memberikan dukungan pada pemenuhan kebutuhan infrastruktur, pendanaan, dan akses pasar untuk pengembangan dan pemulihan UMKM.
Baca juga: BRI kembangkan open banking agar tak kalah saing dengan fintech ilegal
Dukungan yang bertujuan untuk memulihkan kondisi perekonomian ini diberikan melalui kebijakan platform digital maupun jasa digital serta aksi-aksi korporasi dan integrasi antar BUMN yang berdaya guna untuk kemajuan UMKM.
"Dari segi pembiayaan, salah satu inisiatif utama yang kita lakukan terkait dengan usaha Ultra Mikro (UMi) adalah melakukan konsolidasi BUMN untuk mendukung ekosistem ultra mikro, karena jumlah ultra mikro yang membutuhkan dana dan belum mendapatkan dana kurang lebih masih 80 persen," katanya.
Pahala memastikan melalui upaya konsolidasi yang bisa mendukung ekosistem UMi maka terdapat pemberdayaan serta peningkatan kapabilitas karena pelaku UMKM harus bisa mempunyai pendalaman kepada produk finansial agar dapat naik kelas.
Baca juga: Saidah dorong kebangkitan UKM dengan stimulan kredit produktif BRI
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan pemerintah saat ini juga tengah berupaya melahirkan para wirausaha baru, baik yang existing maupun yang masih merintis bisnis.
Kehadiran wirausaha ini diharapkan dapat menambah jumlah pelaku UMKM di Indonesia yang saat ini tercatat mencapai sekitar 62 juta dengan kontribusi kepada PDB Indonesia mencapai lebih dari 62 persen atau sekitar Rp8.000 triliun.
"Target kita tahun 2024 bisa 4 persen, kalau didukung dengan ekosistem pembiayaan, ekosistem kewirausahaan, dan kita fokus menargetkan UMKM yang mendampingi, masukkan ke inkubasi, saya kira target itu bisa tercapai," katanya.
Kegiatan BRI Microfinance Outlook 2021 antara lain menyajikan dua sesi webinar serta pemaparan BRI Micro & SME Index (BMSI) Q1-2021, peluncuran platform pemberdayaan digital untuk pelaku UMKM Indonesia yakni LinkUMKM, serta Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Microfinance Indonesia.
Kemunculan produk dan lembaga baru ini diharapkan bisa meningkatkan kapasitas seluruh pemangku kebijakan untuk lebih optimal memberdayakan UMKM, dan menciptakan lebih banyak lagi pelaku usaha yang naik kelas.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021