• Beranda
  • Berita
  • PDIB: Ada potensi terinfeksi COVID-19 meski sudah disuntik vaksin

PDIB: Ada potensi terinfeksi COVID-19 meski sudah disuntik vaksin

29 April 2021 15:14 WIB
PDIB: Ada potensi terinfeksi COVID-19 meski sudah disuntik vaksin
Ilustrasi - Warga lanjut usia mengikuti vaksinasi di Kelurahan Bukit Duri, Jakarta Selatan, Rabu (24/3/2021). ANTARA/HO-Sudin Kominfotik Jakarta Selatan

belum ada yang bisa memastikan berapa lama kekebalan tubuh yang terbentuk

Ketua Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu (PDIB) James Allan Rarung mengatakan masih ada potensi terinfeksi COVID-19 meski sudah disuntik vaksin sehingga harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Hal yang sangat penting juga untuk dipahami dengan baik dan benar adalah bahwa vaksinasi bukanlah segala-galanya. Jadi, meskipun telah disuntik vaksin COVID-19 masih bisa terkena infeksi virus ini apabila daya tahan tubuh menurun dan tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan," kata James kepada ANTARA, Jakarta, Kamis.

Namun dengan vaksin COVID-19 maka tidak akan jatuh parah atau tidak perlu sampai ke rumah sakit. Dan mereka yang sudah divaksin lalu terkena COVID-19, tetap masih bisa menularkan ke orang lain.

James menuturkan, vaksin sangat bagus dalam hal meningkatkan kemampuan tubuh untuk membentuk antibodi yang dapat menghancurkan virus.

Baca juga: Kemenkes: Vaksinasi dosis kedua tingkatkan antibodi hingga 99 persen

Dengan mendapatkan vaksin, maka akan mendapatkan perlindungan yang tinggi terhadap infeksi virus, khususnya COVID-19.

"Namun, tidak bisa kita lengah dan menganggap bahwa apabila sudah mendapatkan vaksinasi, maka tidak bisa terkena infeksi virus yang spesifik sesuai vaksinnya," tuturnya.

Meskipun, peluang terinfeksi jauh lebih kecil dibandingkan dengan yang tidak mendapatkan vaksin, namun jelas bahwa protokol kesehatan harus tetap dijadikan pola hidup keseharian.

"Vaksinasi sangat penting dan berguna, namun tetap harus selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.

Oleh karena itu, protokol kesehatan yang sederhana seperti selalu mencuci tangan setelah memegang barang atau tempat yang kotor atau berisiko tinggi terkontaminasi media penyebar virus COVID-19, selalu memakai masker dan menjaga jarak antar individu termasuk menghindari kerumunan ataupun berdesak-desakan harus selalu diterapkan sebagai pola hidup keseharian.

Baca juga: Prof Nidom: Pemerintah harus cek terbentuknya antibodi penerima vaksin

James menuturkan masyarakat juga perlu selalu mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat dan bersih serta berolahraga dan istirahat yang cukup.

James mengatakan antusiasme masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19 merupakan sesuatu yang sangat menggembirakan dan memperbesar harapan pandemi COVID-19 akan cepat berlalu.

Bagi warga masyarakat yang telah mendapatkan vaksinasi, juga diminta dapat menjadi public endorse  untuk mengajak sebagian masyarakat yang belum mau divaksin, agar mau ikut mendapatkan vaksinasi.

"Hingga saat ini, belum ada yang bisa memastikan berapa lama kekebalan tubuh yang terbentuk dari pemberian vaksin akan bertahan. Untuk itu, harus tetap menjalankan protokol kesehatan," katanya.

Baca juga: PDIB: Pembentukan antibodi terjadi segera setelah menerima vaksin
Baca juga: Pakar: Penyintas COVID-19 tetap harus proteksi diri dengan vaksin

 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021