"Tahun ini berbeda dengan tahun 2015, ada Pandemi COVID-19 terjadi. Jadi saya titip kepada teman-teman dari BKKBN pada saat kita melakukan sensus ini tetap protokol kesehatan dijaga," katanya di Jakarta, Kamis.
Meski sebagian besar petugas pendataan telah menerima vaksin dosis lengkap, kata Budi, namun protokol kesehatan Menjaga Jarak, Mencuci Tangan dan Memakai Masker tetap harus dianggap penting.
Budi mengatakan masyarakat juga diimbau tidak perlu khawatir saat nanti didatangi oleh petugas survei dari BKKBN karena mereka sebagian besar sudah divaksinasi.
Baca juga: Wapres: Pendataan keluarga Indonesia agar bansos tepat sasaran
Baca juga: BKKBN: Data kesehatan balita penting dalam program Pendataan Keluarga
"Tolong berikan jawaban yang selengkapnya-lengkapnya dan yang paling update agar kita bisa menangkap apa yang terjadi di masyarakat, terutama dengan adanya pandemi ini dengan demikian kita bisa mengambil keputusan membuat kebijakan yang paling baik berdasarkan data terkini dari masyarakat," katanya.
Pendataan Keluarga 2021 merupakan upaya pemerintah mengumpulkan data keluarga demi meningkatkan pemerataan pembangunan dan kesejahteraan keluarga lewat kebijakan yang tepat.
Pendataan Keluarga Tahun 2021 digelar serentak pada 1 April hingga 31 Mei 2021.
"Masuknya data, masuknya informasi akan membuat kita lebih memahami bagaimana dampak dari regulasi atau kebijakan yang kita bikin terhadap masyarakat dan kita bisa lebih cepat memodifikasi kebijakan atau regulasi tersebut," katanya.*
Baca juga: BKKBN mendata 77,9 juta keluarga dari April hingga Mei 2021
Baca juga: 4.578 petugas dikerahkan untuk melakukan pendataan keluarga di Bekasi
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021