PSG tampak tajam dan fokus di paruh pertama pertandingan dan memimpin saat Marquinhos menyundul bola dari sepak pojok Angel Di Maria.
Namun, City mengambil alih jalannya pertandingan pada babak kedua. PSG kebobolan dua gol dan menerima kartu merah dalam waktu 14 menit.
Arsene Wenger mengatakan PSG bersalah karena bermain lebih agresif dan emosional.
"Saya harus mengatakan di babak kedua PSG protektif dan tidak progresif lagi," kata Wenger kepada beIN SPORTS pada Kamis. "Apakah karena mereka tidak mampu secara fisik?"
"Setelah 1-1, mereka runtuh total. Mereka menjadi emosional dan agresif dengan cara yang bodoh."
Baca juga: Manchester City selangkah ke final setelah taklukkan 10 pemain PSG
Wenger mengatakan performa domestik PSG yang tidak stabil telah memengaruhi kepercayaan diri mereka.
Klub asal Paris tersebut berada di posisi kedua, satu poin di belakang pemimpin klasemen Lille dengan empat pertandingan tersisa.
"Yang menarik adalah Anda bisa melihat bahwa saat itu 1-1, mental PSG runtuh," tambah Wenger. "Ini konsekuensi tim kalah dalam delapan pertandingan di liga. Ini berdampak."
"Saat skor 1-1, tim tahu mereka telah kehilangan banyak pertandingan, mereka melakukannya. Ini tidak seperti musim sebelumnya ketika mereka tidak terkalahkan di liga."
"Anda bisa melihat kepercayaan diri turun drastis dan dampak mental ketika Man City menyamakan kedudukan, untuk semifinal Liga Champions, terlalu besar."
PSG akan menjamu Lens pada Sabtu, sebelum melakukan perjalanan ke Manchester untuk pertandingan leg kedua melawan City.
Baca juga: PSG harus jaga intensitas agar bisa hentikan City pada leg kedua
Baca juga: Percayalah pada diri sendiri, pesan Guardiola kepada pemainnya
Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021