• Beranda
  • Berita
  • Kadin: UMKM Indonesia harus jadi pemain utama pasar global

Kadin: UMKM Indonesia harus jadi pemain utama pasar global

29 April 2021 17:14 WIB
Kadin: UMKM Indonesia harus jadi pemain utama pasar global
Sejumlah pengelola perusahaan rintisan digital atau startup mengoperasikan program pelayanan di sebuah kantor bersama berbasis jaringan internet (Coworking space) Ngalup.Co di Malang, Jawa Timur. Pemerintah menargetkan bisa menumbuhkan 750 wirausaha baru berbasis teknologi informasi atau startup digital setiap tahun untuk mendorong lebih banyak pelaku UMKM terakses digital. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/wsj.

Kadin akan terus mendorong pelaku UMKM dan ekonomi kreatif untuk naik kelas, menjadi pemain terdepan di pasar global untuk lebih meningkatkan peranannya dalam perekonomian nasional

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional, Arsjad Rasjid bertekad untuk mendorong para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi pemain utama di pasar global.

UMKM yang selama ini hanya dikenal sebagai penjual di tingkat domestik, nantinya harus menjadi pemasok di pasar global.

“Kadin akan terus mendorong pelaku UMKM dan ekonomi kreatif untuk naik kelas, menjadi pemain terdepan di pasar global untuk lebih meningkatkan peranannya dalam perekonomian nasional. Kita punya potensi besar untuk melahirkan pengusaha-pengusaha baru di daerah dan menghasilkan produk-produk berkualitas ekspor,” kata Arsjad dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Ekspor produk-produk UMKM yang kini berada pada kisaran 14 persen, diharapkan pada akhir tahun 2021 akan naik menjadi 15,12 persen.

Selain itu, kontribusi ekspor UMKM Indonesia akan terus didorong sehingga dapat melampaui kinerja negara-negara lain, seperti Singapura yang mencapai 41 persen dan Tiongkok sebesar 60 persen.

“Diperlukan langkah nyata untuk mendorong UMKM kita naik kelas. Saya mengapresiasi program pemerintah terkait pengembangan kawasan dan integrasi UMKM masuk rantai pasok, digitalisasi koperasi dan UMKM, inkubasi bisnis koperasi dan UMKM, serta skema pembiayaan sesuai model bisnis dan komoditas. Kebijakan ini sangat pro pertumbuhan UMKM,” katanya.

Arsjad yang juga calon Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2021-2026 ini, mengaku optimistis kolaborasi yang baik antara Kadin dan pemerintah yang selama telah dijalankan, dapat meningkatkan kepercayaan diri, pengetahuan, dan daya saing pelaku UMKM untuk meningkatkan produktivitasnya sehingga dapat berkompetisi di pasar global.

Lebih lanjut Arsjad mengungkapkan, UMKM berperan besar dalam menumbuh kembangkan perekonomian nasional dengan kontribusi sektor UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 61,07 persen. Tahun ini ditargetkan sebesar 62,36 persen dan pada tahun 2024 naik menjadi 65 persen.

“Meningkatkan jumlah pengusaha UMKM menjadi salah satu strategi Kadin untuk menciptakan sumber pendapatan baru, menciptakan lapangan kerja baru, dan mengurangi kemiskinan. UMKM berperan penting sebagai salah satu motor penggerak pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. UMKM melibatkan banyak orang dan beragam usaha,” katanya.

Baca juga: Ekspor produk UMKM, Kadin Kediri teken MoU dengan Berdi Australia
Baca juga: Kadin: UMKM perlu terus didorong agar dapat bertahan di masa Covid-19
Baca juga: Kadin Jatim dorong UMKM garap peluang pasar Afrika

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021