Kedatangan Anies dan Gus Miftah disambut oleh Pendeta Muda (Pdm) Johan Sunarto sekitar pukul 14.56 WIB.
Johan mengatakan kedatangan Anies dan Gus Miftah untuk menyaksikan acara penandatanganan Deklarasi Kerukunan Umat Beragama RW 015 Penjaringan, Jakarta Utara, sekaligus meresmikan gedung GBI Amanat Agung.
"Ini bukti bahwa DKI Jakarta menjunjung tinggi keragaman dan kebersamaan antar-penduduknya. Pada hari ini juga, pemimpin DKI Jakarta, Pak Gubernur, di dalam bulan yang suci dan penuh berkah ini, hadir meresmikan gedung gereja GBI Amanat Agung," ujar Johan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa keunikan di Jakarta sebetulnya bukan terletak pada kebhinnekaan-nya. "Tapi yang unik dari kita adalah yang bhinneka tadi sanggup bersatu," kata Anies.
Anies mengatakan bahwa di Jakarta semua dapat hidup bersama, berdampingan dengan saling menghormati dan saling menghargai.
Kehidupan seperti itu, menurut Anies, adalah bukti masyarakat hidup dengan kebhinnekaan di Jakarta.
Baca juga: Misa Paskah di Gereja St Andreas Kedoya diikuti 210 orang
Baca juga: Paroki Katedral: Paskah jadi momentum wujudkan kasih kepada sesama
Anies mengatakan jumlah jamaat di GBI Amanat Agung memang tidak banyak, hanya 200 orang.
Namun Anies meminta gerakan kebaikan bisa dimulai dari jumlah yang sedikit tadi. Apabila itu dilakukan akan mampu menghasilkan dampak yang luar biasa besarnya.
"Jangan pernah menganggap enteng yang jumlahnya sedikit, karena yang sedikit itu bisa raksasa dampaknya," ujar Anies.
Sementara itu, Gus Miftah juga berceramah di atas mimbar GBI Amanat Agung. Dalam ceramahnya, Gus Miftah menyampaikan soal hakikat persatuan dan kebhinnekaan.
Pertemuan tersebut juga dihadiri Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim beserta jajaran Pemerintah Kota Jakarta Utara, Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Guruh Arif Darmawan, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Sekjen PBNU) Helmy Faishal Zaini dan Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 0502 Jakarta Utara Kolonel Inf Roynald Sumendap.
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021