Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali melakukan Upacara Mulang Pakelem dan Tabur Bunga di Pelabuhan Penyeberangan Labuhan Lalang, Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali, Kamis siang, sebagai bentuk penghormatan bagi 53 prajurit yang gugur dalam peristiwa tenggelamnya KRI Nanggala-402 di perairan laut Bali Utara....wujud kepedulian, rasa kasih dan cinta kepada prajurit TNI yang gugur
"Upacara pakelem ini sebagai wujud kepedulian, rasa kasih dan cinta kepada prajurit TNI yang gugur dalam peristiwa tenggelamnya KRI Nanggala-402 di perairan laut Bali Utara," kata Gubernur Bali Wayan Koster saat memberi sambutan.
Menurut Koster, adanya berbagai bencana, khususnya tenggelam KRI Nanggala-402, termasuk pandemi COVID-19, menguatkan keyakinan bahwa alam semesta sebagai satu kesatuan hukum dalam tatanan yang harmonis mesti dijaga kesuciannya.
"Atas nama pemprov dan masyarakat Bali, saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas gugurnya prajurit TNI dalam peristiwa tenggelamnya KRI Nanggala-402. Mereka dapat kita sebut pahlawan," kata Koster.
Bersama Gubernur, hadir Komandan Lanal Denpasar Kolonel Laut (P) I Komang Teguh Ardana, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, Kapolda Bali, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, dan pejabat forkopimda se-Bali.
Upacara pakelem itu juga dihadiri keluarga korban almarhum Mayor Laut (P) I Gede Kartika, yakni Wayan Dharmanta yang merupakan paman korban.
Dalam sambutannya, Komandan Lanal Denpasar Kolonel Laut (P) I Komang Teguh Ardana menyampaikan rasa bela sungkawanya kepada 53 prajurit KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan laut Bali Utara.
"Keluarga besar TNI AL mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya. Semoga keluarga Hiu Kencana tersebut mendapat tempat terbaik. Kepada mereka, Pemerintah memberikan kenaikan pangkat bagi 53 prajurit TNI AL KRI Nanggala-402," ujarnya.
Kepada 53 orang prajurit terbaik Hiu Kencana yang telah gugur itu, katanya, Pemerintah telah menganugerahkan berupa kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi, penganugerahan tanda jasa Jalasena Naraya, dan Pemerintah juga menjamin pendidikan putra/putri dari kru KRI Nanggala 402 hingga jenjang pendidikan S-1.
Sebagai perwakilan keluarga korban almarhum Mayor Laut (P) I Gede Kartika, yakni Wayan Dharmanta mengatakan, sebelumnya keluarga sudah datang ke Pelabuhan Celukan Bawang untuk melakukan upacara ngedetin untuk memanggil roh sebagai bagian dari prosesi upacara dalam Hindu.
"Kami masih menunggu proses evakuasi yang dilakukan oleh pemerintah bersama tim gabungan untuk proses upacara selanjutnya. Nantinya upacara akan dilakukan ketika jasad dari almarhum berhasil ditemukan oleh tim evakuasi," katanya pula.
Dharmanta mengatakan, pihaknya bersyukur atas perhatian pemerintah yang diberikan kepada pihak keluarga. "Kami pihak keluarga berterima kasih kepada pemerintah sudah semaksimal mungkin melakukan pencarian," katanya.
Upacara Mulang Pakelem dilaksanakan dengan tujuan memohon dan menjaga keharmonisan alam semesta. Pakelem berarti menenggelamkan sesajen/yadnya di air, baik air laut, danau, atau kepundan gunung,karena danau dan laut merupakan sumber air yang tentu amat penting bagi kehidupan manusia.
Acara diawali dengan prosesi upacara keagamaan secara Agama Hindu yang dipimpin oleh Ida Pandita Dukuh Tri Budha Natha Gni Nanda, lalu sambutan oleh Danlanal Denpasar Kolonel Laut (P) Komang Teguh Ardana, dan sambutan Gubernur Bali Dr I Wayan Koster.
Acara diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ketua MUI Bali dan prosesi Upacara Mulang Pakelem dan Tabur Bunga oleh para pejabat Forkopimda se-Bali bersama undangan lainnya ke laut.
Baca juga: Gubernur Bali dan warga tabur bunga bagi kru KRI Nanggala yang gugur
Baca juga: TNI dan Polri di Kupang tabur bunga gugurnya prajurit KRI Nanggala
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf/Made Adnyana
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021