"Marilah kita lebih dekat dengan Al Quran, rajin membacanya, berinteraksi dengan Al Quran serta menjadikannya sebagai pedoman hidup," katanya di Makassar, Kamis.
Malam Nuzulul Quran di Masjid Al Markaz, kata dia, diperingati secara sederhana dibanding Ramadhan sebelum virus COVID-19 mewabah, yakni hanya membaca sejumlah surah-surah pilihan yang berkaitan dengan turunnya Al Quran.
Muadzin Masjid Al Markaz akan memimpin para jamaah untuk ikut membaca Al Quran dengan posisi yang sama, di tempat ia berada.
Baca juga: Mahbub Maafi: Iqra bukan hanya membaca teks tapi perenungan
Baca juga: Nuzulul Quran momentum dekatkan diri dengan kitab suci
"Sama dengan malam-malam lain, yang membedakan ada seremonial mengaji dan sambutan dari pengurus, ada surah-surah pilihan yang berkaitan dengan turunnya Al Quran akan dibacakan," ujar KH Muammar.
Sebelum pandemi COVID-19, malam Nuzulul Quran diperingati dengan berbagai perlombaan yang diinisiasi pengurus Masjid Al Markaz, sebagai wujud dalam merayakan turunnya Al Quran di bulan suci Ramadhan.
Menurut KH Muammar, cara ini tidak lain sebagai wujud kecintaan masyarakat Muslim terhadap Al Quran, apresiasi orang-orang Islam Indonesia dalam bentuk syiar memperingati malam Nuzulul Quran.*
Baca juga: Bone Bolango ingin memberantas buta huruf hijaiah
Baca juga: Peringatan Nuzulul Quran di Masjid Raya Aceh berjalan sederhana
Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021