Banjir dan tanah yang terjadi di Kecamatan Parigi Selatan, Sausu, dan Ampibabo mengakibatkan ratusan rumah penduduk yang tersebar di beberapa desa rusak.
"Bahkan tujuh rumah warga di desa Gandasari, Kecamatan Sausu tertimbun longsor. Namun tidak ada korban jiwa dan luka-luka," kata Wakil Bupati Samsurizal Tombolotutu, Jumat.
Selain itu, sedikitnya empat jembatan di desa Tolole, Kecamatan Ampibabo, Balinggi, Torue, dan Suli di Kecamatan Sausu putus total akibat terjangan banjir bandang.
Puluhan hektar areal kebun kakao milik petani dan rumah penduduk di wilayah tersebut masih terendam banjir, menyusul hujan deras yang mengguyur hampir seluruh wilayah Sulteng dalam sepekan terakhir.
Wabup Tombolotutu mengatakan, saat ini wilayah Kabupaten Parimo masih diguyur hujan lebat, dan dikhawatirkan kembali banjir dan tanah longsor.
Karena itu, ia mengingatkan masyarakat untuk lebih meningkatkan kewaspadaan mengingat curah hujan di daerah lumbungan beras terbesar di Sulteng cukup tinggi.
Menurut dia, intensitas curah hujan di wilayah Parimo dalam beberapa hari terakhir ini meningkat.
Banjir bandang juga mengakibatkan jalan desa sepanjang satu kilometer di Kecamatan Sausu putus total. Ada satu SD di Kecamatan itu terpaksa diliburkan sementara, sebab akses jalan menuju sekolah terputus.
Instansi terkait, termasuk Dinas PU Kabupaten Parimo dan juga PU Provinsi tengah memperbaiki jalan dan jembatan yang putus akibat bencana itu.
Pemkab Parimo telah menyalurkan berbagai bantuan kemanusian bagi para korban. Bantuan yang telah disalurkan Pemkab antara lain bahan makanan seperti beras, mie instan, dan juga ikan kaleng.
Wagub Tombolotutu minta kepada Pemprov Sulteng untuk proaktif dan menyalurkan bantuan guna meringankan beban warga yang tertimpah bencana di Kabupaten Parimo.
"Kami dangat berharap adanya perhatian dari Pemprov Sulteng, mengingat bencana alam banjir dan tanah longsor telah mengakibatkan puluhan rumah warga, dan beberapa sarana ibadah, serta prasana jalan dan jembatan rusak dan ambruk," ujarnya.
(BKO3/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010