Menurut Ketua KPID Sumatera Selatan Hj Romlah di Palembang, Jumat, aksi ini adalah salah satu bentuk kepedulian terhadap pengaruh negatif tayangan televisi terhadap masyarakat pada umumnya dan anak-anak pada khususnya.
"Aksi ini adalah suatu cara untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap TV serta ungkapan keprihatinan terhadap acara televisi yang tidak berkualitas, juga mengurangi bahaya negatif TV pada anak," kata dia.
Dia mengatakan, tayangan televisi saat ini sangat tidak berpihak pada pendidikan anak-anak karena menayangkan sisi konsumerisme, sadisisme, pelecehan seksual, serta hal lain yang tak mendidik untuk anak bangsa.
"Terkadang ada yang menayangkan pada jam-jam di saat-saat anak menonton biasa nonton TV. Hal ini sangat tidak baik untuk perkembangan anak jika menyaksikan tontonan orang dewasa, nantinya mereka akan dewasa sebelum usianya dan ini akan berdampak pada perkembangan jiwa mereka," ujar dia.
Dia mengatakan, dengan diadakannya kegiatan ini perusahaan-perusahan yang bergerak di bidang pertelevisian akan tergerak untuk mengubah tayangan-tayangan yang tidak berkualitas menjadi tayangan yang lebih berkualitas.
"Sudah terjadi perubahan perilaku terhadap anak akibat dampak dari kurang mendidiknya acara TV selama ini. Contoh sederhananya saja, anak-anak sekarang tidak suka menyanyikan lagu anak-anak, tapi lebih menyukai lagu orang-orang dewasa," ujar dia.
Dia mengharapkan masyarakat tidak menonton televisi pada hari yang telah ditetapkan dengan mengalihkan kegiatan.
"Kesempatan ini dapat dimanfaatkan untuk lebih mengefektifkan kegiatan bermain bersama keluarga," kata dia.
Koalisi nasional menetapkan hari tanpa televisi pada 25 Juli yang sudah digagas sejak empat tahun lalu melalui Yayasan Pendidikan Media Anak yang kemudian mengajak koalisi nasional.
Organisasi yang tergabung dalam koalisi nasional ini di antaranya adalah Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia, Yayasan Forum Indonesia Muda, Universitas Al Azhar, IPB, Universitas Mulawarman, FIKOM UNISBA, Universitas Dr Moestopo dan UI Jakarta.
(ANT-039/R014/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010