Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 34 mm dan durasi 120 detik
Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur sejauh 2.000 meter ( 2 km) ke arah barat daya pada Kamis (29/4) malam.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida melalui keterangan resminya di Yogyakarta, Kamis, menyebutkan awan panas guguran itu terjadi pada pukul 21.12 WIB.
"Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 34 mm dan durasi 120 detik," kata Hanik.
Baca juga: Gunung Merapi mengalami 111 kali gempa guguran
Baca juga: Guguran lava pijar Merapi meluncur ke arah barat daya
Pada periode pengamatan pukul 12.00 sampai 18.00 WIB, gunung api aktif itu juga tercatat mengalami 26 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-62 mm selama 8 sampai 86 detik, dan satu kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3-6 mm selama 8 sampai 12 detik.
Hingga kini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level III atau siaga.
Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan bisa berdampak ke wilayah sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Saat terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi diperkirakan dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.
Baca juga: Awan panas guguran Gunung Merapi meluncur sejauh 1,5 km
Baca juga: Merapi empat kali luncurkan awan panas ke tenggara dan barat daya
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021