• Beranda
  • Berita
  • Cuaca buruk di Selat Malaka, ratusan nelayan Aceh Timur tak melaut

Cuaca buruk di Selat Malaka, ratusan nelayan Aceh Timur tak melaut

30 April 2021 17:49 WIB
Cuaca buruk di Selat Malaka, ratusan nelayan Aceh Timur tak melaut
Kapal motor nelayan bersandar di Pelabuhan Perikanan Idi, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, Jumat (30/4/2021). (FOTO ANTARA/Hayaturrahmah)

Kondisi Perairan Aceh Timur di Selat Malaka saat ini memang lagi tidak normal karena angin kencang.

Ratusan kapal motor nelayan di Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh  tidak melaut karena cuaca buruk melanda Perairan Selat Malaka sejak sepekan terakhir.

“Akibat cuaca buruk ini terdampak pada hasil tangkapan ikan yang semakin minim setiap harinya,” kata Wakil Panglima Laot Lhok Kuala Idi, Husaini di Aceh Timur, Jumat.

Ia mengatakan kapal motor nelayan memilih bersandar di dermaga dan kolam Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kuala Idi. Begitu juga dengan kapal-kapal motor lainnya bersandar di sejumlah tempat di daerah itu.

“Jika cuaca buruk seperti angin kencang yang terjadi sekarang ini sangat berisiko terhadap kapal motor nelayan. Selain bisa menyebabkan kerusakan kapal, juga tidak bisa melabuhkan alat tangkap,” kata Husaini.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) PPN Idi Ermansyah mengatakan kondisi Perairan Aceh Timur di Selat Malaka saat ini memang lagi tidak normal karena angin kencang.

Menurut dia sebagian kapal nelayan asal Aceh Timur memilih menangkap ikan di Samudera Hindia. Hasil tangkapan dibongkar di Pelabuhan Lampulo, Banda Aceh.

"Cuaca buruk sekarang ini juga berdampak pada bongkar muat di PPN Idi. Bongkar muat hasil tangkapan nelayan menjadi sepi. Dampak lainnya, persediaan ikan menipis," demikian Ermansyah.

Baca juga: Di Selat Malaka, kapal nelayan Aceh Timur ditabrak tanker

Baca juga: Nelayan Aceh Timur temukan 5 etnis Rohingya terdampar di laut

Baca juga: Polres Aceh Timur perketat pengawasan perairan Selat Malaka

Baca juga: Nelayan anak asal Aceh Timur mengaku diperlakukan baik di Thailand

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021