"Kemarin kita diberikan tugas untuk menjadi andalan atau champion di perkeretaapian dan kereta cepat (high speed train)," ujar Direktur Operasi II Adhi Karya Pundjung Setya Brata dalam Indonesia Muda Club di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, berbicara mengenai spesialisasi, Adhi Karya sekarang ini mengerjakan beberapa proyek kereta api yang mana proyek terbesarnya adalah LRT Jabodebek mengingat nilai proyeknya sendiri Rp23 triliun.
Baca juga: Adhi Karya targetkan perolehan kontrak baru 2021 sekitar Rp25 triliun
Di samping itu Adhi Karya juga menggarap proyek MRT Bundaran HI - Sarinah -Juanda yang merupakan proyek MRT Fase 2A paket CP201. Adhi Karya juga sedang mengikuti tender untuk proyek MRT Fase 2A paket CP202.
"Mudah-mudahan didoakan kita bisa mendapatkannya lagi," kata Pundjung.
Adhi Karya juga sedang membangun kereta Bandara New Yogyakarta International Airport, Adhi Karya menggarap dua paket dalam proyek ini. Proyek Kereta Bandara NYIA ini secara keseluruhan ada 4 Km, namun Adhi Karya hanya menggarap 2 Km.
Sedangkan di Pulau Sumatera, Adhi Karya menggarap proyek jalan tol. Untuk kereta api lagi prospek, harapannya pada tahun depan Adhi Karya juga mendapatkan proyek kereta api di sana
Sedangkan untuk di Jawa Adhi Karya memiliki paket pengerjaan di Bogor, Jawa Barat dan pembuatan Depo di Solo, Jawa Tengah untuk kereta api.
Terkait spesialisasi menjadi champion di bidang konstruksi perkeretaapian, Direktur Operasi II Adhi Karya Pundjung Setya Brata melihat pihaknya belum menguasai teknologi pembuatan terowongan kereta atau tunneling.
Baca juga: Adhi Karya targetkan LRT Jabodebek mulai beroperasi pertengahan 2022
"Sekarang kita makanya bersama-sama dengan Shimizu dari Jepang sedang mengerjakan MRT Fase 2A untuk paket CP201. Harapannya di situlah kita belajar supaya untuk selanjutnya kita bisa melakukannya sendiri," katanya.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021