Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, berencana memasang alat tes COVID-19 GeNose pada Sabtu (1/5) sebagai syarat penumpang yang akan melakukan perjalanan menggunakan pesawat udara .Sampai siang tadi terjadi peningkatan penumpang namun tidak signifikan
Executive General Manager Bandara Halim Perdanakusuma Nandang Sukarna mengatakan bahwa pemasangan alat tes GeNose itu sebagai dukungan kebijakan pengetatan mudik.
Baca juga: Hasto Kristiyanto sebut kawasan Halim menjadi paru-paru Kota Jakarta
"Insyaallah baru instalasi belum uji coba resmi," kata Nandang Sukarna saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.
Nandang Sukarna menambahkan bahwa setelah instalasi alat tes GeNose selesai akan dilakukan serangkaian percobaan yang hasilnya akan dievaluasi, sebelum nantinya benar-benar diterapkan melayani penumpang.
Baca juga: Menhub inspeksi manajeman pengelolaan air Bandara Halim Perdanakusuma
Selain itu, Nandang juga menjelaskan terkait jumlah penumpang di bandara Halim saat periode pengetatan mudik saat ini. Meski tidak menyebutkan angka secara pasti, namun menurut Nandang jumlah penumpang di bandara Halim sedikit terpengaruh dengan adanya pengetatan mudik.
"Sampai siang tadi terjadi peningkatan penumpang namun tidak signifikan dengan adanya pengetatan terhadap penumpang," ujar Nandang Sukarna.
Baca juga: Pemeriksaan SIKM dihapus di Bandara Soekarno-Hatta dan Halim
Menurut dia calon penumpang yang berangkat dari bandara Halim sejauh ini telah mengetahui syarat-syarat untuk melakukan perjalanan udara selama periode pengetatan mudik pada 22 April - 5 Mei 2021 dan 18 - 24 Mei 2021.
"Para calon penumpang sudah menyadari untuk memenuhi persyaratan. Terutama dokumen kesehatan baik hasil PCR, antigen dan GeNose hanya berlaku 1 x 24 selama periode sebelum dan sesudah larangan mudik lebaran 2021," imbuhnya.
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021