"Gojek terus meningkatkan upaya dalam mengintegrasikan aspek lingkungan dan sosial sebagai bagian penting dari perusahaan. Kami berharap upaya ini dapat menciptakan perubahan positif bagi masyarakat dan mitra, serta bagi bumi tempat kita tinggal ini sehingga kami dapat terus mewujudkan misi Gojek untuk jangka panjang," kata Co-CEO Gojek Kevin Aluwi melalui keterangannya, Sabtu.
Lebih lanjut, tujuan "Three Zeros" ini didasari oleh tiga pilar strategis yaitu pelestarian lingkungan (GoGreener) untuk memastikan pencapaian Zero Emissions dan Zero Waste, pertumbuhan sosial ekonomi (GoForward), serta kesetaraan dan keberagaman (GoTogether) untuk memastikan pencapaian Zero Barriers.
Baca juga: Gojek perusahaan Indonesia pertama yang mengakhiri "All-Male Panels"
Baca juga: KPPPA apresiasi GoMart buka lapangan kerja untuk perempuan
Gojek mencanangkan komitmen ini dalam laporan berkelanjutan (sustainability report) pertamanya. Gojek juga memaparkan berbagai pencapaian dan langkah ke depan perusahaan untuk mengimplementasikan praktik-praktis bisnis dengan memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).
Laporan sustainability Gojek dengan indikator ESG yang telah melalui proses assurance oleh PricewaterhouseCoopers (PwC) ini merupakan yang pertama dibuat oleh perusahaan berbasis internet di Asia Tenggara dengan menggunakan standar global.
Laporan sustainability ini juga menjabarkan komitmen Gojek dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang dicetuskan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Untuk mencapai berbagai berbagai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dalam waktu kurang dari 10 tahun, kita harus mulai bertindak. Berlandaskan pada ilmu pengetahuan, selaras dengan standar global serta metodologi berbasis data, kami membangun strategi ESG Gojek dengan tujuan untuk menciptakan dampak positif dan pembangunan ekonomi yang inklusif, dimanapun kami berada," kata Tanah Sullivan, Group Head of Sustainability, Gojek.
Regional Program Manager ASEAN of GRI Lany Harijanti menambahkan, prinsip sustainability yang diadopsi perusahaan memiliki dampak positif bagi manusia, bumi, dan kesuksesan jangka panjang perusahaan.
"Pelaporan sustainability adalah mutlak. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah perusahaan tersebut dapat melaporkan secara akurat dan relevan, serta mengkomunikasikan dengan baik dampaknya terhadap ekonomi, lingkungan, dan masyarakat yang penting bagi mayoritas para pemangku kepentingan, bukan hanya penting bagi kepentingan kelompok tertentu," kata dia.
Standar GRI yang umum digunakan sebagai standar pelaporan di dunia, menjadi suatu bahasa yang sama yang dimengerti secara global agar perusahaan dapat merumuskan tujuan sustainability-nya, dan secara berkala mengukur, menganalisis, dan melaporkan pencapaian mereka untuk kemudian terus meningkatkan kinerja sustainability perusahaan tersebut.
Standar GRI mendorong perusahaan untuk fokus terhadap topik-topik materialitas yang menggambarkan dampak sustainability paling signifikan dengan menggunakan data kuantitatif, tinjauan narasi, dan sistem dengan indikator.
Baca juga: Gojek dan Pemprov DKI Jakarta laksanakan vaksinasi "drive thru"
Baca juga: GoPay gaet Telkomsel dan PUBG hadirkan pengalaman game lebih seru
Baca juga: Kini berzakat lebih mudah lewat aplikasi dan daring
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021