Santunan diberikan Gubernur NTB Zulkieflimansyah di rumah duka korban yang berada di Krian, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu.
"Istri ABK KRI Nanggala 402 Achmad Faisal ini merupakan asli NTB. Jadi ini keluarga besar, yang menjadi duka kami semuanya," kata gubernur di sela memberikan santunan di Krian, Sidoarjo.
Ia mengatakan, pihaknya siap untuk membantu istri almarhum jika ingin bekerja, baik itu di Jakarta, Surabaya atau juga di NTB, menjadi salah satu karyawan Bank NTB.
"Hal itu karena saya bersama dengan Dirut Bank NTB untuk membantu ibu Aulia ini bekerja. Kebetulan sesuai dengan keahlian yang kami butuhkan, yaitu di bidang IT sesuai dengan jurusan kuliahnya," ujarnya.
Ia mengatakan, kapanpun keluarga membutuhkan bantuan pihaknya siap, karena untuk satu sampai tiga bulan ini keluarga mungkin masih berkabung atas musibah yang terjadi. Tetapi kapanpun keluarga mau akan dibantu.
"Kami siap membantu keluarga yang ditinggalkan," katanya.
Sementara itu, Auliana Marida menuturkan kalau saat ini dirinya masih belum berpikir untuk kembali bekerja. Karena sejak menikah dengan korban pada 2018 lalu dirinya nurut suami untuk menjadi ibu rumah tangga.
"Saya masih belum kepikiran. Mungkin tiga bulan ke depan saya masih ingin tinggal di rumah ini," katanya.
Ia menceritakan, tidak ada firasat khusus akan kepergian suaminya tersebut karena setiap kali akan latihan dirinya sudah diberi pemahaman akan risiko yang bakal terjadi.
"Kalau kapal selam berbeda dengan kapal lainnya. Kalau pintu sudah tertutup dan masuk ke dalam laut itu sama dengan meninggal. Itu pemahaman yang diberikan kepada kami, karena signal atau apapun sudah putus hubungan," ujarnya.
Auliana Marida merupakan warga Kelurahan Pane, Kota Bima, NTB, yang menikah pada 2018 dengan Sertu Kom Achmad Faisal.
Pernikahan mereka telah dikaruniai buah hati bernama Adnan Zaydan Abdillah.
Auliana Marida terakhir kali bertemu dengan sang suami, pada Senin 19 April 2021. Menurut penuturan Auliana, hari itu tak ada ungkapan khusus yang menjadi penanda musibah tersebut.
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021