Hal itu menandai dimulainya pengerjaan proyek kawasan wisata terpadu di daerah Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) tersebut.
"Labuan Bajo merupakan salah satu dari lima deetinasi wisata prioritas utama pemerintah yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo, proyek ini akan menjadi kebanggaan dari masyarakat Labuan Bajo serta menjadi tujuan utama bagi turis lokal maupun mancanegara saat berkunjung," kata Direktur PT Graha Properti Sentosa, Erick Wihardja dalam siaran pers pada Sabtu.
Mawatu merupakan proyek mix-use tourism development seluas kurang lebih 12 hektar dengan konsep kawasan wisata terpadu di pinggir pantai yang pertama di Labuan Bajo.
Baca juga: Manggarai Barat fokus kembangkan kawasan wisata baru di luar TNK
"Kami yakin Mawatu akan semakin melengkapi Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata favorit selain keindahan Pulau Rinca, Pulau Padar, Pulau Komodo, Wae Rebo, Sawah Lingko dan masih banyak destinasi lainnya," kata Erick.
Mawatu memperkenalkan kawasan wisata yang lengkap dan terintegrasi, terdiri dari hotel bintang lima, lifestyle hotel, restoran apung, villa, beach club, alun-alun, serta pusat belanja, kuliner dan hiburan di dalam satu kawasan (one stop holiday destination). Kawasan wisata terpadu ini juga dilengkapi dermaga untuk kapal singgah para pengunjung.
Mengusung tema "The New Seafront Town Center & Leisure Park of Labuan Bajo", konsep ini merupakan yang pertama dan terbesar di Labuan Bajo.
Desain arsitektur yang menerapkan konsep modern tradisional dan menyatu dengan alam dan kontur tanah asli, akan menjadi daya tarik tersendiri saat berjalan kaki mengitari seluruh kawasan. Konsep tanpa kendaraan bermotor di dalam area Mawatu juga akan menambah kenyamanan bagi seluruh pengunjung.
Untuk tahap pertama pembangunan yang direncanakan selesai pada akhir kuartal tahun 2022, Mawatu akan menyelesaikan pembangunan village market (pusat outlet/ perbelanjaan), hotel berbintang empat, alun-alun kota untuk kegiatan seni, musik & tempat berkumpul, hotel/vila terapung, serta pusat UMKM yang merupakan dukungan Mawatu untuk para pedagang kecil di sekitar kawasan. Sementara tahap kedua rencananya akan menyelesaikan pembangunan hotel berbintang lima dan residential villa.
"Rumah Panjang atau yang kami sebut dengan Tribal House merupakan hotel berkonsep rumah panggung di atas air yang akan menjadi salah satu kebanggaan Mawatu, karena mengambil inspirasi desain dari rumah tradisional yang digabungkan dengan kenyamanan hotel berbintang di atas air. Kami sangat yakin pengunjung Tribal House akan merasakan pengalaman berlibur yang berbeda dibandingkan tinggal di hotel yang biasa," ujar Erick.
Kawasan restoran dan pertokoan di Mawatu nantinya mengusung ide atap terbuka (rooftop) yang bisa dijadikan area kafe untuk menambah nilai tambah bagi pemilik ruko maupun penyewa.
"Diharapkan dengan konsep yang inovatif ini, para pemilik dan penyewa akan mendapatkan manfaat dan nilai tambah yang maksimal," pungkas Erick.
Vasanta Group percaya bahwa proyek ini akan menciptakan suatu konsep kawasan wisata dan Town-Centre yang memiliki potensi dan daya tarik tersendiri untuk para wisatawan lokal maupun mancanegara. Sekaligus juga menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pihak pemangku kepentingan, termasuk konsumen dan para investor.
Baca juga: Dukung wisata Labuan Bajo, terminal Wae Kelambu diresmikan akhir Maret
Baca juga: Pengelola wisata Labuan Bajo optimis pariwisata bangkit di tahun 2021
Baca juga: Kemenparekraf siapkan 200 desa wisata dukung DPSP Labuan Bajo
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021