"Istiqlal tidak menyelenggarakan itikaf," ujar Juru Bicara Masjid Istiqlal Nur Khayin saat dihubungi dari Jakarta, Sabtu.
Ia mengatakan Masjid Istiqlal hanya memperbolehkan sejumlah kegiatan seperti shalat tarawih dan shalat fardu. Kegiatan itu pun jumlahnya dibatasi 2.000 jamaah dari total kapasitas 200 ribu orang.
Baca juga: Durasi Shalat Tarawih di Istiqlal lebih pendek dari kondisi normal
Kondisi ini lebih longgar ketimbang tahun lalu, Masjid tersebut harus ditutup total selain karena pandemi COVID-19, juga tengah dilakukan renovasi besar-besaran.
Tak hanya meniadakan itikaf, pengelola juga tidak melayani kegiatan buka dan sahur bersama dalam dua tahun terakhir ini. Biasanya ketika memasuki Ramadhan, aktivitas di Masjid Istiqlal selalu padat sejak setelah sahur hingga malam hari.
"Kita tidak melakukan acara buka puasa. Jadi, hanya dipakai shalat tarawih, shalat 5 waktu, tidak ada buka puasa, tidak ada shalat lain dan tidak ada sahur (bersama)," kata dia.
Penerapan protokol telah dilakukan yakni menetapkan jarak antarjamaah 1,5 meter, menyediakan cairan pembersih tangan (hand sanitizer) dan sabun di area umum.
Untuk kegiatan ibadah, Istiqlal hanya membuka untuk shalat lima waktu dan salat tarawih serta dilakukan hanya di lantai utama. Setelah salat tarawih dan witir, masjid akan ditutup untuk dilakukan penyemprotan disinfektan.
"Yang ada hanya Shalat Magrib, Isya, Tarawih, Witir, kemudian sesudah itu jam delapan malam kita kosongkan kembali masjid ini untuk langsung kita sterilkan lagi. Jadi, setiap malam kita lakukan penyemprotan di Istiqlal ini," kata dia.
Baca juga: Ketua DPD apresiasi Istiqlal tiadakan buka-sahur bersama tekan corona
Baca juga: Ramadhan lagi di Istiqlal
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021