• Beranda
  • Berita
  • Kepala Bappenas ungkap penilaiannya atas industrialisasi di NTB

Kepala Bappenas ungkap penilaiannya atas industrialisasi di NTB

2 Mei 2021 18:42 WIB
Kepala Bappenas ungkap penilaiannya atas industrialisasi di NTB
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa (kanan) didampingi Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) H Zulkieflimansyah saat meninjau sepeda motor listrik hasil karya UMKM di Science and Technology Park (STIPark) Banyumulek di Kabupaten Lombok Barat, Minggu (2/5/2021). (ANTARA/Diskominfotik NTB/dok).

Kalau berhasil mengubah pasar lokal NTB maka tentu berdampak ekonomi secara nasional,

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengakui langkah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengembangkan industri sudah sangat tepat, karena geliat industrialisasi di wilayah itu akan berpengaruh secara nasional jika kompetensinya dijaga dan dikembangkan.

"Kalau berhasil mengubah pasar lokal NTB maka tentu berdampak ekonomi secara nasional," kata Monoarfa saat mengunjungi Science and Technology Park (STIPark) Banyumulek di Kabupaten Lombok Barat, Minggu.

Dalam kunjungannya itu Kepala Bappenas Suharso Monoarfa juga mendorong industri manufaktur untuk produksi motor listrik terus dikembangkan. Namun demikian, pemerintah provinsi perlu memikirkan regulasi insentif agar masyarakat mau membeli dan menggunakan sepeda listrik.

Karena itu ia menyarankan pula agar komponen baterai dapat diproduksi sendiri oleh NTB.

"Namun sebelumnya industri manufaktur sepeda listrik perlu dibangun agar dapat diproduksi massal dan membuat harga terjangkau," ucapnya.

Baca juga: NTB gencarkan industrialisasi demi pertumbuhan ekonomi berkualitas

Selain mendorong industri manufaktur untuk produksi motor listrik, ia juga mengapresiasi industri pakan ternak yang tengah dibangun di NTB. Sebab, menurutnya akan sangat membantu dalam mengendalikan harga komoditas daging dan menyejahterakan petani dan peternak.

Kepala Bappenas menegaskan industri seperti pakan membutuhkan langkah integratif. Secara umum, produksi pakan ternak yang melimpah akan membuat komponen komoditas seperti daging menjadi terjangkau.

Dengan begitu, komoditas lokal akan terlindungi dari serbuan komoditas impor dan mencegah inflasi. Di hulu, pabrik pakan ternak telah mulai membantu petani, peternak maupun nelayan dalam komponen nilai tukar yang selama ini membuat mereka sulit bersaing dengan produk luar.

"Kita berharap NTB bisa menjadi contoh bagaimana industri bisa memberi nilai tambah bagi masyarakat," ujar Kepala Bappenas Suharso.

Baca juga: Wamentan puji semangat industrialisasi sektor pertanian di NTB

Gubernur NTB H Zulkieflimansyah mengatakan STIPark Banyumulek memang diharapkan dapat menghasilkan industri permesinan yang membuat komoditas dan bahan baku diolah menjadi produk baru bernilai ekonomis tinggi.

"Kita akan terus berupaya agar industrialisasi ini makin dikembangkan dalam banyak sektor. Sepeda listrik misalnya meski dibuat sebagai penanda alih teknologi di daerah, bisa saja diproduksi massal dan murah," kata Gubernur Zulkieflimansyah.

STIPark Banyumulek menargetkan sampai dengan 2023 akan tercipta 1.000 purwarupa mesin industri yang siap dikembangkan untuk beragam sektor selain inkubasi bisnis dan penyiapan wirausaha baru.

Gubernur Zulkieflimansyah sendiri menegaskan secara nasional industrialisasi di NTB ini adalah yang pertama. Bahkan Perda yang mengaturnya telah dibuat agar melindungi IKM berproduksi dan masyarakat dapat terus berinovasi menemukan mesin dan teknologi untuk industri NTB.

Baca juga: NTB rintis industrialisasi produk budaya

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021