"Langkah awalnya adalah melakukan integrasi sistem pembayaran, tarif dan rute antarmoda transportasi di DKI Jakarta dan sekitarnya yang ditargetkan pada fase pertama, diharapkan dapat terlaksana pada pertengahan Agustus 2021," kata Corporate Secretary PT JakLingko Indonesia Ahmad Rizalmi dalam keterangan tertulis, Ahad.
Pada fase pertama ini juga akan diluncurkan pembayaran berbasis "QR Code" yang terintegrasi melalui JakLingko Smart Apps dan juga JakLingko tiket dalam bentuk kartu (smart card).
Di Smart Apps ini akan terdapat fitur untuk memilih titik keberangkatan dan titik tujuan. Dari dua titik ini akan diberi rekomendasi transportasi yang tersedia.
Setelah muncul rekomendasi moda transportasi yang akan digunakan, disusul kemudian akan muncul rincian biaya serta estimasi kedatangan dan ketibaan di tempat tujuan.
Dari pilihan yang disajikan, pengguna akan bisa memilih moda transportasi yang akan digunakan. Setelah itu akan muncul "QR Code" yang bisa dipakai untuk pembayaran semua moda transportasi yang dipilih.
Kemudian di fase kedua triwulan ke-I tahun 2022 akan dimulai penerapan "Mobility as a Services". Untuk itu akan dilakukan pengembangan mobilitas sebagai aplikasi layanan dengan integrasi operator angkutan umum juga lebih lanjut dengan angkutan "online" eksternal.
Baca juga: Dirut PT Jaklingko raih penghargaan Inspiring Professional Award 2021
Kemudian di triwulan ke-III tahun 2022 akan diimplementasikan “Account Based Ticketing”, yakni transformasi dari arsitektur yang berpusat pada kartu, menjadi arsitektur berbasis akun.
Dengan implementasi tiket berbasis akun, pengguna akan lebih mudah menggabungkan semua saldonya dan melalui tiket berbasis akun ini akan mendapatkan profil pengguna yang nantinya akan digunakan sebagai tarif khusus untuk beberapa pengguna seperti Lansia, Pelajar ataupun turis dan masih banyak lagi.
RIzalmi menilai hadirnya moda transportasi terintegrasi bukan lagi sebuah impian bagi warga Ibu Kota Jakarta dan sekitarnya (Bodetabek)
Upaya merealisasikan transportasi yang terintegrasi saat ini terus dilakukan, bahkan sudah mulai berjalan secara bertahap.
Hal tersebut dapat dilihat dari kehadiran moda transportasi seperti TransJakarta, KRL Commuter Line, MRT, LRT, dan MiniTrans/MikroTrans ditambah dengan dukungan oleh PT JakLingko Indonesia sebagai pelaksana konsep integrasi antarmoda transportasi di Jabodetabek.
Untuk mengintegrasikan moda transportasi publik bukanlah perkara mudah. Hal itu lantaran akan melibatkan banyak hal, mulai dari integrasi fisik seperti integrasi antara halte dan stasiun, kemudian integrasi rute, integrasi jadwal, sampai terakhir integrasi pembayaran dan data. Sebagai salah satu komponen penting, peran JakLingko akan fokus pada integrasi pembayaran, tarif, rute dan data transportasi.
Baca juga: Anies klaim Jaklingko jadikan warga Jakarta lebih sejahtera
Hal ini sangat dibutuhkan karena pelayanan transportasi di Jakarta telah menjadi wajah yang berbeda. Kini era transportasi perkotaan modern sudah terlihat nyata di kota Jakarta.
Terlebih dengan hadirnya JakLingko sebagai perusahaan dengan lini utamanya, yaitu di bidang teknologi, sistem pembayaran dan pengelolaan mahadata yang dimulai dengan transportasi Jabodetabek dan akan terus melakukan perkembangan untuk di masa depan.
Sesuai Pergub DKI Jakarta Nomor 63 Tahun 2020 tentang Penugasan Kepada BUMD melalui pembentukan PT JakLingko Indonesia untuk menyelenggarakan Sistem Integrasi Pembayaran Antarmoda Transportasi.
Untuk itu, seluruh proses pembayaran transportasi di Jakarta mulai dari sistem tiket, proses tiket hingga sentralisasi data dan informasinya. Sehingga peranan JakLingko akan banyak melakukan kolaborasi dengan seluruh moda transportasi yang berada di Jakarta.
Diharapkan kolaborasi ini semakin berjalan dengan baik sehingga dapat segera dirasakan manfaatnya bagi masyarakat DKI Jakarta dan sekitarnya.
Semangat
Transformasi yang akan dilaksanakan PT JakLingko mengacu kepada transformasi yang pernah dilakukan oleh operator transportasi publik yang ada di negara-negara maju. Salah satunya, transformasi ini dapat diwujudkan di Kota Jakarta dan sekitarnya melalui konsep integrasi.
Karena kota ini memiliki aspek pengembangan ekonomi yang cukup tinggi. Dengan beralihnya masyarakat dari kendaraan pribadi dan kini menggunakan transportasi publik, Harapannya akan menjadikan Jakarta lebih efisien karena tidak terdampak pada kemacetan.
“Harapannya JakLingko Indonesia akan menjadi perusahaan yang inovatif dan transformatif untuk mewujudkan mobilitas yang saling terhubung. Selain itu, kompetensi suatu transportasi juga diperlukan untuk membentuk transportasi yang berkelanjutan. Nilai pelayanan publik akan dilihat dari 'customer satisfaction'
dan 'customer centric'," ujar Rizalmi.
Menurut dia, transportasi itu bukan hanya infrastruktur tetapi juga harus memberikan pelayanan (service) kepada semua penggunanya. Diharapkan dari pelayanan tersebut semua penggunanya akan mendapatkan pengalaman sehingga seluruh kebutuhan masyarakat akan terpenuhi.
Apa yang diupayakan JakLingko, tidak lain adalah untuk mengurangi polusi udara serta inefisiensi lainnya yang disebabkan oleh kemacetan. Juga tentunya memberikan kemudahan bagi pengguna layanan transportasi umum di Jakarta dan sekitarnya.
Dengan mempermudah pengguna transportasi di Jakarta, target JakLingko adalah untuk meningkatkan moda "share" atau "share"
pengguna transportasi publik dibandingkan dengan transportasi pribadi.
“Jadi, makin banyak warga Jakarta yang beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum. Ini yang menjadi target kami ke depannya,” kata Rizalmi.
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021