Sekitar 1.000 pekerja di Inggris, Spanyol dan Amerika Serikat akan diminta oleh kedua perusahaan untuk membuat "Nucleus", penyimpanan berbasis cloud dan portal analitik baru yang akan menampung data Vodafone.
Nucleus akan mampu memproses sekitar 50 terabyte data sehari di dalam cloud, kata Vodafone dalam sebuah pernyataan.
"Kedua perusahaan akan mendorong penggunaan analisis, wawasan, dan pembelajaran data yang andal dan aman untuk mendukung pengenalan produk dan layanan digital baru bagi pelanggan Vodafone secara bersamaan di seluruh dunia," tambah pernyataan itu.
Google tidak menanggapi permintaan Reuters untuk berkomentar lebih lanjut.
Berita itu pertama kali dilaporkan oleh Financial Times (FT) pada hari Minggu (2/5).
Sebagai bagian dari perjanjian enam tahun, kedua perusahaan juga akan mengembangkan sistem yang disebut "Dynamo", yang dapat mengekstrak dan mengangkut data di berbagai negara tempat perusahaan telekomunikasi yang berbasis di Inggris tersebut beroperasi.
Menurut laporan FT, kedua perusahaan juga ingin menjual layanan konsultasi ke bisnis multinasional lainnya yang ingin memindahkan data dalam jumlah besar ke cloud di masa mendatang.
Baca juga: Vodafone keluar dari proyek mata uang kripto Facebook
Baca juga: Hyundai-Vodafone teken kesepakatan layanan mobil terkoneksi
Baca juga: Spanyol dukung komersialisasi jaringan 5G Vodafone bersama Huawei
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021