"Kedatangan saya ke sini dalam rangka meninjau langsung dampak dari bencana banjir bandang di daerah ini untuk memastikan bahwa pembangunan kembali bisa segera terealisasikan," katanya saat berdialog dengan korban banjir bandang di Desa Pukdale.
Ia mengatakan bahwa pemerintah berupaya mempercepat penanganan dampak bencana, termasuk penyaluran bantuan bagi korban bencana dan relokasi warga yang kehilangan rumah akibat bencana.
Muhadjir mengutip laporan dari Bupati Kupang yang menyebutkan bahwa banjir bandang berdampak pada sekitar 15 ribu keluarga yang meliputi 50 ribuan warga di Desa Pukdale.
Pemerintah daerah, menurut dia, masih membahas kemungkinan untuk merelokasi bagi warga yang kehilangan tempat tinggal akibat bencana alam di desa itu.
"Jadi saat ini masih ada pilihan apakah mereka tetap tinggal di sini dengan memperbaiki aliran sungai yang menjadi penyebab banjir bandang itu atau tetap direlokasi. Nanti kita akan konsultasikan dengan Pak Menteri PUPR," katanya.
Menurut dia, penanganan dampak bencana di Kabupaten Kupang saat ini memasuki masa transisi menuju proses rehabilitasi.
Selama masa transisi, ia melanjutkan, korban bencana alam tetap mendapatkan bantuan Rp500 ribu per bulan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari serta bantuan sewa hunian bagi yang kehilangan tempat tinggal.
"Masa transisi sendiri akan berjalan selama enam bulan," kata Muhadjir, yang melakukan peninjauan didampingi oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Josef Nae Soi, dan Wakil Bupati Kupang Korinus Masneno.
Baca juga:
335 keluarga masih menempati pengungsian di Kabupaten Kupang
Kabupaten Kupang usulkan bantuan perbaikan 8.312 rumah korban bencana
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021