Ayah M. Faqihudin terlihat beberapa kali mengusap air yang menggenang di kelopak matanya.
Lima anggota keluarga korban KRI Nanggala 402 yang ada di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, menerima bantuan kemudahan pengurusan surat izin mengemudi dari Satpas SIM Tulungagung, Senin.
Penyerahan simbolis pengurusan SIM gratis tersebut dipimpin oleh Kaur Reg Ident Satlantas Polres Tulungagung, Iptu Saifudin.
"Ini sebagai bentuk bantuan moril kami kepada keluarga awak KRI Nanggala 402," kata Iptu Saifudin kepada awak media di Tulungagung.
Ada lima orang yang mendapat bantuan SIM gratis. Tiga orang di antaranya merupakan orang tua dan adik dari Sertu (Ttu) Ardi Ardiansyah (25), serta dua lainnya merupakan ayah dan ibu dari Kelasi Satu (Mesin) M Faqihudin Munir (26).
Sertu Ardi dan Kelasi Satu (Mesin) M. Faqihudin Munir merupakan dua awak KRI Nanggala 402 yang dinyatakan hilang bersama tenggelamnya kapal selam milik TNI AL tersebut di laut Utara Bali pada Rabu (21/4/2021).
Bantuan yang diberikan berupa SIM A dan SIM C. Selain memberi kemudahan pengurusan SIM, Satlantas Polres Tulungagung juga memberi kemudahan pengurusan mutasi kendaraan milik keluarga korban.
"Yang paling utama tentu bantuan moril. Tapi kami juga akan membantu dengan memberi kemudahan-kemudahan berkaitan dengan layanan kami di bidang kelalulintasan," katanya.
Ia berharap bantuan yang diberikan jajaran Satlantas Polres Tulungagung dapat meringankan beban derita yang dialami keluarga awak KRI Nanggala 402 tersebut.
Selama proses layanan SIM berlangsung, suasana duka masih menyelimuti keluarga Sertu Ardi maupun Kelasi Satu M Faqihudin.
Ayah M. Faqihudin terlihat beberapa kali mengusap air yang menggenang di kelopak matanya.
Pun demikian halnya dengan ayah dan ibu Sertu Ardi. "Kami mengucapkan banyak terima kasih untuk bantuan dan dukungan yang diberikan," kata ayah dari Sertu Ardiansyah, mewakili keluarga korban awak KRI Nanggala 402.
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2021