Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman pada RUPST TB 2020 di Ruang Bromo, Kantor Pusat Bank Jatim lantai 5, Surabaya, Senin mengatakan secara keseluruhan, total dividen yang dibagikan kepada pemegang saham sebesar Rp733,5 miliar lebih atau sebesar 49,26 persen dari laba bersih Tahun Buku 2020.
"Pembagian dividen yang selalu meningkat setiap tahunnya ini menjadikan saham BJTM sebagai salah satu saham favorit pilihan masyarakat dalam berinvestasi," kata Busrul, kepada wartawan.
Sementara itu, dalam laporannya, Busrul mengatakan, bahwa kinerja keuangan Bank Jatim Tahun Buku 2020 menunjukkan performa positif dan tumbuh bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (Year on Year / YoY).
Baca juga: Investor domestik dominasi kepemilikan saham seri B Bank Jatim
"Jika dibandingkan dengan kinerja industri perbankan secara nasional dan regional Jawa Timur, pertumbuhan kinerja Bank Jatim berada diatas pertumbuhan rata rata," katanya.
Berdasarkan kinerja Desember 2020, aset bankjatim tercatat Rp83,62 triliun atau tumbuh 8,94 persen, laba bersih tercatat Rp1,49 triliun atau tumbuh 8,13 persen (YoY).
Selama Tahun Buku 2020, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mencatatkan pertumbuhan 13,08 persen (YoY) yaitu sebesar Rp68,47 triliun.
"Pertumbuhan dana pihak ketiga tersebut menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat kepada Bank Jatim meningkat," katanya.
Baca juga: Bank Jatim: Realisasi penyaluran dana PEN 97 persen
Sementara itu, dari sisi pembiayaan bank milik Pemprov Jatim ini mampu mencatatkan pertumbuhan kredit yang positif meskipun di tengah-tengah pandemi yaitu tumbuh 8,16 persen (YoY) atau sebesar Rp41,48 triliun.
Kredit di sektor konsumsi menjadi penyumbang tertinggi yaitu sebesar Rp24,35 triliun atau tumbuh 5,42 persen (YoY), diikuti oleh kredit komersial sebesar Rp10,33 triliun atau tumbuh 11,95 persen dan kredit di sektor UMKM sebesar Rp6,80 Triliun atau tumbuh 12,86 persen.
Komposisi rasio keuangan periode Desember 2020 antara lain Return on Equity (ROE) sebesar 18,77 persen, Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,55 persen, dan Return On Asset (ROA) 1,95 persen. Sedangkan Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) masih tetap terjaga di angka 77,76 persen.
Sementara itu, selama Tahun Buku 2020, kata Busrul, Bank Jatim juga telah dipercaya oleh pemerintah untuk menjadi salah satu BPD yang menyalurkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
"Sampai dengan 31 Desember 2020, kami menyalurkan Dana PEN kepada 72.499 Debitur dengan nominal sebesar Rp6,86 Triliun dan mencatatkan pencapaian 171,58 persen dari target nominal yang ditentukan," katanya.
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021