"Saya hanya mengajukan satu pertanyaan, apakah gempa bumi itu bagian dari upaya cipta kondisi yang dilakukan oleh manusia? Jangan berasumsi yang aneh-aneh," kata Irjen Fakhiri di Timika, Senin (3/5).
Orang nomor satu di lingkungan Polda Papua itu menegaskan macetnya jaringan telekomunikasi di wilayah Jayapura, Sentani dan Sarmi itu semata-mata karena adanya gangguan teknis pada kabel fiber optik milik PT Telkom.
"Kami tidak pernah mendapatkan informasi teknis soal masalah gangguan jaringan Telkom ini. Yang terjadi sekarang ini kan karena adanya gangguan teknis yang dihadapi Telkom. Kalau masyarakat tidak puas, silakan bertanya ke Telkom atau Telkomsel, apa benar ada perintah dari pemerintah maupun aparat keamanan untuk sengaja mematikan jaringan Telkom dan Telkomsel," ujarnya.
Vice President Corporate Communication PT Telkom Indonesia Pujo Pramono menyebutkan bahwa saat ini layanan telepon dan pesan singkat di wilayah Jayapura dan sekitarnya sudah kembali normal.
Adapun untuk layanan data, baik fixed maupun mobile broadband masih dalam proses pemulihan kualitas layanan secara bertahap dengan mengoptimalkan kapasitas satelit, sistem komunikasi radio IP terrestrial, serta dukungan dari infrastruktur lainnya, termasuk pemanfaatan jaringan Palapa Ring Timur.
"Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami pelanggan dan masyarakat di wilayah Jayapura dan sekitarnya yang terdampak. Kami akan mengupayakan percepatan agar kualitas layanan bisa segera kembali normal," ujar Pujo dalam keterangan tertulis diterima ANTARA di Jayapura, Minggu (2/5).
Baca juga: Kabel optik putus, telekomunikasi di tiga daerah di Papua terganggu
Layanan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) di wilayah Jayapura dan sekitarnya mengalami gangguan pada Jumat (30/4) pukul 19:40 WIB sebagai dampak dari putusnya kabel laut Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS) ruas Biak-Sarmi.
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021