Indeks acuan S&P/ASX 200 terangkat sebanyak 0,25 persen menjadi 7.046,30 poin pada pukul 00.30 GMT.
Bank sentral Australia (RBA) dalam pertemuannya hari ini diperkirakan akan menahan suku bunga pada rekor terendah 0,1 persen, jajak pendapat Reuters menunjukkan, bahkan ketika stimulus moneter besar-besaran dan dukungan fiskal telah menyebabkan pemulihan ekonomi yang lebih cepat dan mendorong pasar kerja dan belanja konsumen.
Penambang kelas berat menjadi pendorong teratas untuk indeks acuan, melonjak sebanyak 2,0 persen, dengan raksasa bijih besi BHP Group dan Rio Tinto naik masing-masing 2,2 persen dan 1,8 persen.
Di antara penambang emas, De Grey Mining dan Pantoro adalah peraih keuntungan teratas, masing-masing melonjak 8,6 persen dan 4,9 persen.
Indeks energi naik 1,5 persen setelah harga minyak naik lebih dari satu persen semalam di tengah tanda-tanda rebound yang kuat di Amerika Serikat dan China.
Di antara yang merugi, saham teknologi melemah 0,78 persen setelah Komposit Nasdaq turun setengah persen semalam karena kerugian di perusahaan saham-saham unggulan teknologi.
Perusahaan teknologi Australia seperti WiseTech Global dan Afterpay masing-masing turun sekitar 1,9 persen dan 0,9 persen.
Saham sektor perbankan melemah 0,3 persen, dengan Bank of Queensland dan Bendigo dan Adelaide Bank memimpin penurunan.
Tiga dari bank "Empat Besar" diperdagangkan dalam warna merah, sementara Westpac Banking Corp menguat 0,7 persen, memperpanjang kenaikan ke hari kedua setelah melaporkan lonjakan lebih dari tiga kali lipat dalam laba tunai paruh pertama.
Di Selandia Baru, indeks acuan S&P/NZX 50 menguat 0,3 persen menjadi 12.806,39 poin, menandai kenaikan sesi kelima berturut-turut.
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021