BUMN klaster pangan yaitu PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) sebagai calon induk holding BUMN pangan dan PT Berdikari mendapatkan penugasan impor daging sapi asal Brasil untuk memenuhi kebutuhan masyarakat jelang Hari Raya Idul Fitri serta menjaga stabilitas harga agar tidak terlampau tinggi.Ini kesempatan untuk melihat kualitas komoditas sapi asal Brasil untuk kami kaji produknya sebagai bagian dari transformasi pangan dan tentu penekanan impor ke depannya
Direktur Utama PT Berdikari Harry Warganegara dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa, mengatakan perseroannya merealisasikan penugasan pemerintah dengan impor daging sapi beku asal Brasil sebanyak 140 ton dan akan dilakukan secara bertahap hingga tercukupi pemenuhan kebutuhan daging menjelang Idul Fitri 2021.
Menurut dia, realisasi penugasan impor ini untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dengan stabilisasi harga pangan daging menjelang hari raya serta membantu pemerintah dalam menjaga stabilitas harga.
Direktur Utama PT RNI (Persero) Arief Prasetyo Adi menilai impor daging selain untuk menjaga stabilitas harga menjelang Lebaran, juga dimanfaatkan untuk mengkaji kualitas produk daging sapi asal Brasil sebagai alternatif importasi pasokan daging.
“Ini kesempatan untuk melihat kualitas komoditas sapi asal Brasil untuk kami kaji produknya sebagai bagian dari transformasi pangan dan tentu penekanan impor ke depannya,” kata Arief.
Arief mengakui memang BUMN klaster pangan khususnya industri peternakan masih menerima penugasan impor dari pemerintah lantaran kebutuhan daging yang meningkat dan produksi dalam negeri yang terbatas, terlebih menjelang hari raya Lebaran.
Sebelumnya Arief mengatakan pihaknya telah menerima arahan Menteri BUMN Erick Thohir untuk mengkaji skema transformasi pangan komoditas daging dalam rangka wacana pembelian peternakan sapi di Belgia, mulai dari kajian asal produk negaranya, kualitas daging sapinya serta model bisnisnya.
Kedatangan daging sapi asal Brasil dalam rangka realisasi penugasan importisasi tiba di Indonesia melalui pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Berdasarkan data statistik kebutuhan akan daging di Indonesia meningkat pada saat hari-hari besar keagamaan khususnya pada saat bulan Ramadhan dan Lebaran.
Selain PT RNI dan PT Berdikari, sebelumnya Perum Bulog juga telah memasok 80 ribu ton daging kerbau beku yang diimpor dari India untuk memenuhi ketersediaan stok daging di bulan Ramadhan dan jelang Idul Fitri.
Bulog menjual daging kerbau beku dengan harga Rp80 ribu per kilogram dan daging sapi lokal beku seharga Rp90 ribu per kilogram untuk menyediakan pangan murah di saat harga daging di pasaran dihargai sekitar Rp140 ribu hingga Rp150 ribu per kilogram.
Baca juga: PT Berdikari akan datangkan 420 ton daging sapi impor sebelum Lebaran
Baca juga: Kadin Indonesia paparkan beda daging sapi segar-beku dan daging kerbau
Baca juga: Pemerintah berusaha pulihkan pasokan daging sapi di 2021
Baca juga: Bulog dapat penugasan impor kerbau India 80.000 ton tahun ini
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021