Pengunduran diri bos perusahaan Namyang Dairy Product Co Ltd, Hong Won-sik, terjadi tiga minggu setelah perusahaan itu mengeluarkan pernyataan tersebut dan kemudian mencabutnya.
Namun, pencopotan kepala eksekutif perusahaan produk susu itu tetap saja tidak banyak membantu dalam menenangkan reaksi konsumen.
"Saya akan mengundurkan diri dari posisi kepala eksekutif Namyang Dairy untuk bertanggung jawab atas semua ini dan saya tidak akan menyerahkan manajemen kepada anak-anak saya," kata Hong dalam suatu permintaan maaf publik yang disiarkan televisi.
Hong dan anggota keluarganya memiliki saham gabungan sebesar 53,1 persen pada perusahaan susu terbesar ketiga --berdasarkan pendapatan-- di Korea Selatan, menurut pengarsipan peraturan Namyang.
Para pejabat di Namyang Dairy belum dapat dihubungi untuk memberikan komentar.
Polisi Seoul pekan lalu menggerebek kantor pusat perusahaan produk susu tersebut.
Pada sebuah forum yang dihadiri oleh wartawan bulan lalu, perusahaan produk susu itu mengeklaim bahwa minuman yoghurt Bulgaris buatannya efektif dalam mencegah COVID-19. Pernyataan tersebut membuat saham perusahaan itu melonjak hampir 30 persen.
Kementerian Keamanan Makanan dan Obat Korea Selatan kemudian mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan bahwa Namyang tidak memiliki bukti untuk mendukung klaimnya, dan menuduh perusahaan tersebut secara ilegal menyebarkan informasi yang menyesatkan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Korsel setujui obat remdesivir untuk pasien COVID-19 jika darurat
Baca juga: Perusahaan farmasi Korsel terima izin uji klinis calon obat COVID-19
Baca juga: Korsel akan cabut karantina wajib bagi penduduk yang sudah divaksin
Warga Korea Selatan bergegas membeli kereta luncur saat turun salju
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021