"Kami berpandangan bahwa untuk menciptakan lapangan pekerjaan di negara kita, pintu masuknya adalah investasi," kata Bahlil Lahadalia dalam rilis Survei Indikator: Persepsi Ekonomi dan Politik Jelang Lebaran, Selasa.
Bahlil Lahadalia mengungkapkan masalah berat yang dihadapi saat pandemi COVID-19 yaitu lapangan pekerjaan.
Ia menuturkan saat ini ada sekitar 16 juta orang yang membutuhkan lapangan pekerjaan. Jumlah tersebut terdiri atas 7 juta orang yang belum mendapatkan pekerjaan, sekitar 2,5 juta orang angkatan kerja baru, serta sekitar 6 juta orang yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat COVID-19.
"Tidak mungkin 16 juta itu direkrut menjadi PNS, tidak juga direkrut BUMN semua, atau TNI/Polri. Pintu masuknya adalah investasi," kata Bahlil Lahadalia.
Bahlil pun mengungkapkan, UU Cipta Kerja yang telah disahkan tahun lalu dan kini mulai memiliki aturan turunan akan memudahkan masuknya investasi di Indonesia. Hal itu, tentu akan berdampak pada penyediaan lapangan pekerjaan yang jadi masalah saat ini.
Ia juga mengatakan pengurusan perizinan investasi secara elektronik seperti diamanatkan dalam UU Cipta Kerja akan jadi momentum penting dalam rangka penciptaan lapangan pekerjaan.
"UU Cipta Kerja mengharuskan kita untuk mengurus perizinan secara mudah via OSS, elektronik dan itu pengelolaannya di Kementerian Investasi/BKPM. Dengan kita mengurus investasi baik dari dalam maupun luar negeri, baik yang besar maupun yang kecil, kita kolaborasikan, maka ini jadi momentum penting dalam rangka penciptaan lapangan pekerjaan untuk menumbuhkan pertumbuhan ekonomi kita yang berkeadilan," kata Bahlil Lahadalia.
Baca juga: Apeksi minta Kementerian Investasi susun peta investasi daerah
Baca juga: Bahlil: Kementerian Investasi bakal perkuat kerja sama dengan LPI
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021