"Untuk itu, kami minta semua warga hati-hati, waspada. Lebih baik berada di rumah, jangan mudik, berinteraksi dan sebagainya melaksanakan protokol kesehatan secara ketat," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Selasa.
Riza mengingatkan masyarakat bahwa mutasi virus Corona (COVID-19) yang sejauh ini diketahui dari Inggris, India, Brazil dan Afrika Selatan, sangat berbahaya dari sisi kecepatan penularan yang bisa mencapai 10 kali lipat.
"Jadi dari India, juga dari Inggris, kemudian dari Afrika, semua memiliki kecepatan yang lebih tinggi, bahkan lebih sampai 10 kali lipat kecepatan penularannya," ucapnya.
Sebelumnya, Menkes Budi Gunadi Sadikin juga menyampaikan ada satu kasus Corona mutasi Afrika Selatan di Bali, sedangkan total penyebaran Corona mutasi Inggris ada 13 kasus di Indonesia.
"Kewajiban kita untuk hati-hati, tadi juga sudah dilaporkan ke Presiden karena sudah ada mutasi baru yang masuk, yaitu mutasi dari India ada dua insiden yang sudah kita lihat, dua-duanya di Jakarta dan satu insiden mutasi dari Afrika Selatan yang masuk itu ada di Bali," kata Budi dalam konferensi pers dalam rekaman video Sekretariat Presiden, Senin (3/5).
"Selain mutasi dari Inggris yang sekarang sudah ada 13 insiden, sudah ada dua mutasi dari India masuk dan satu mutasi dari Afrika Selatan," ucap Budi.
Menkes mengimbau agar upaya pelacakan kasus semakin diperketat demi menghadapi varian. Masyarakat juga harus semakin disiplin menjalankan protokol kesehatan.
"Apapun virusnya, apa pun mutasinya, kalau kita disiplin protokol kesehatan pakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, insya Allah seharusnya penularan tidak terjadi," ucap Menkes Budi.
Baca juga: Menteri Kesehatan: Tiga varian virus corona sudah masuk ke Indonesia
Baca juga: Kemenkes teliti mutasi virus yang berpotensi dibawa pendatang India
Baca juga: Menaker-Wagub DKI ajak semua pihak tetap semangat hadapi pandemi
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021