Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur sejauh 2.000 meter (2 km) ke arah barat daya pada Selasa malam.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida melalui keterangan resminya di Yogyakarta, Selasa, menyebutkan awan panas guguran itu terjadi pada pukul 21.43 WIB.
"Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 45 mm dan durasi 146 detik," kata dia.
Pada periode pengamatan pukul 12.00 sampai 18.00 WIB, gunung api aktif itu juga tercatat mengalami 35 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-23 mm selama 8-85 detik, lima kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3-6 mm selama 5-9 detik, dan satu kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 25 mm selama 12 detik.
Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level III atau siaga.
Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan bisa berdampak ke wilayah sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Saat terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi diperkirakan dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.
Baca juga: Merapi meluncurkan awan panas dan lava pijar ke barat daya
Baca juga: Gunung Merapi mengalami 112 kali gempa guguran
Baca juga: Gunung Merapi luncurkan tiga kali awan panas hingga 1,7 km
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021