Menparekraf Sandiaga Uno di Balairung Soesilo Soedarman, Rabu, menjelaskan bahwa Masjid Istiqlal selain menjadi tempat ibadah, memiliki potensi dikembangkan sebagai destinasi wisata religi. Sebab Masjid Istiqlal selalu menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal dan wisatawan mancanegara yang ingin menikmati wisata religi.
"Masjid Istiqlal sudah menjadi ikon Indonesia, sebab banyak turis sebelum pandemi berkunjung ke Indonesia untuk melihat indahnya Masjid Istiqlal. Sudah banyak juga kepala negara yang berkunjung ke Masjid Istiqlal," kata Menparekraf Sandiaga.
Baca juga: Pariwisata halal potensial dikembangkan di tengah pandemi
Kerja sama ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno bersama Imam Besar Masjid Istiqlal KH. Nasaruddin Umar.
Lebih lanjut, Sandiaga menginginkan 4 pilar besar Kemenparekraf dapat diwujudkan dalam lingkup MoU tersebut, yakni pilar destinasi, kelembagaan dan industri, pemasaran, dan pilar ekonomi kreatif.
Adapun kegiatan yang bisa dikerjasamakan antara BPMI dan Kemenparekraf, di antaranya kolaborasi ekosistem halal program untuk ekonomi kreatif. Nantinya wisatawan dapat menikmati wisata kuliner dan wisata berbelanja produk lokal halal di pelataran Masjid Istiqlal dengan rasa aman dan nyaman.
“Memang harapan kita bahwa kerja sama ini akan mewujudkan pariwisata halal, wisata ramah muslim ini dalam pilarnya. Saya mendorong peran Masjid Istiqlal sebagai pilar pusat peradaban Islam dan pengembangan wisata ramah Muslim tersebut. Dan saya titip sekali mengenai ekonomi kreatif, UMKM dan beberapa kegiatan yang betul-betul berpihak terhadap rakyat, berpihak kepada ekonomi untuk kebermanfaatan kita bersama. Di Masjid Istiqlal nantinya akan ada layanan kuliner halal, jadi ada halal center," jelas Sandiaga.
Baca juga: Banten targetkan jadi 10 besar destinasi wisata halal
Sementara itu, Imam Besar Masjid Istiqlal KH. Nasaruddin Umar menjelaskan bahwa Masjid Istiqlal kini sudah selesai tahap renovasi, di mana Masjid Istiqlal juga bisa menjadi jendela bagi turis yang ingin mengenal Indonesia. Karena dari segi arsitektur dan sejarah pembangunan, Masjid Istiqlal sangat mencerminkan Indonesia.
"Isu kita kali ini adalah ‘new Istiqlal’, bukan hanya masjidnya saja yang baru, tapi kita memiliki berbagai program yang baru, salah satunya punya program strategi itu yakni pariwisata. ‘New Istiqlal’ ini menampilkan nuansa lokal, yang sebagaimana menandakan bahwa masyarakat Indonesia, kita bangga dengan budaya yang dimiliki," ujarnya.
KH. Nasaruddin mengatakan bahwa pihaknya akan siap membuat program yang dapat mendukung pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.
"Kita juga nantinya akan mengadakan festival seperti festival musik spiritual. Misalnya grup-grup selawatan dari Turki. Dan tidak hanya Islam tapi juga akan menampilkan grup spiritual dari negara-negara lain," jelasnya.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021