"Pada periode 28 Desember 2020 sampai 25 April 2021, kita dapatkan 59 kasus positif dari pelaku perjalanan dari India," katanya dalam pernyataan kepada wartawan secara virtual, Kamis.
Baca juga: Kemenkes teliti mutasi virus yang berpotensi dibawa pendatang India
Dari 59 kasus positif tersebut, 49 diantaranya merupakan warga negara asing asal India dan sepuluh warga negara Indonesia.
Ke-26 kasus positif tersebut, lanjutnya, di antaranya dideteksi dari para pelaku perjalanan dari India pada 10 hingga 25 April 2021.
"Dari 26 kasus itu, 24 warga negara India dan dua orang warga negara Indonesia," katanya.
Siti Nadia mengatakan 26 kasus positif sudah diambil spesimennya untuk dilakukan pemeriksaan 'Whole Genome Sequencing' (WGS) atau pengurutan genom untuk diketahui apakah ada potensi mutasi atau varian baru dari SARS-Cov-2 penyebab COVID-19 seperti B117, B1617 dan B1351.
"Pemeriksaan spesimen dilakukan secara sampling untuk kedatangan 28 Desember sampai 10 April 2021. Kita masih tunggu spesimen tadi, baik dari 26 yang positif maupun spesimen yang jadi sampel pada periode sebelumnya," katanya.
Baca juga: Pemerintah cegah masuknya semua pejalan dari India
Baca juga: Sahroni: Kemenkumham ambil langkah tepat larang masuk WNA India
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021