Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendorong pengembangan produk-produk halal alternatif, selain makanan dan minuman, sebagai subsektor yang dapat membawa Indonesia sebagai produsen halal terbesar di dunia.
Wapres mengatakan subsektor produk halal, seperti farmasi, kosmetik dan fesyen, mulai diminati pasar global, antara lain di Malaysia dan negara-negara kawasan Timur Tengah.
"Sekarang, misalnya, makanan dan minuman itu (produk) paling besar ya; tetapi farmasi juga sekarang mulai tumbuh, begitu juga fesyen dan produk-produk lainnya. Itu akan dorong," kata Wapres Ma’ruf Amin dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Wapres: Pembatasan mudik tingkatkan penjualan daring produk halal
Menurut Wapres, untuk dapat mengembangkan produk-produk halal alternatif tersebut diperlukan penguatan di berbagai sektor, salah satunya terkait pembentukan kawasan industri halal (KIH) di berbagai kawasan industri yang ada di Indonesia.
Dengan penguatan tersebut, lanjutnya, maka cita-cita Indonesia untuk bisa menjadi produsen halal terbesar dunia pada 2024 dapat terwujud.
"Kita ingin Indonesia ini bukan saja memenuhi kebutuhan dalam negeri atau domestik; tapi juga kita ingin menjadi produsen halal dunia yang bisa menjadi eksportir halal terbesar," jelasnya.
Selain itu, Wapres juga menekankan perlunya memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya mengonsumsi dan menggunakan produk-produk halal.
Baca juga: Kawasan industri halal diminta gandeng UMKM dalam pasok produk
"Mengembangkan literasi tentang pentingnya pendekatan untuk mengkonsumsi yang halal itu, dan pendekatan kita di dalam membangun ekonomi dan keuangan syariah, itu tidak hanya halal sebagai perintah agama, sebagai doktrin; tapi juga kita ingin lebih rasional pendekatannya," ujarnya.
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021