• Beranda
  • Berita
  • Menteri Teten nilai program PEN mampu jaga UMKM di tengah pandemi

Menteri Teten nilai program PEN mampu jaga UMKM di tengah pandemi

6 Mei 2021 15:48 WIB
Menteri Teten nilai program PEN mampu jaga UMKM di tengah pandemi
Seorang pelaku UMKM kerajinan perhiasan logam asal Demak menata produk saat mengikuti pameran UMKM Gayeng 2021 yang diselenggarakan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Tengah di Mall Paragon, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (30/4/2021). ANTARA FOTO/Aji Styawan/hp.

Hal itu dapat dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang mulai membaik

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki menilai bantuan pemerintah melalui program pemulihan ekonomi nasional (PEN) mampu menjaga dan membuat UMKM bertahan di tengah krisis pandemi COVID-19.

"Program pemerintah terbukti cukup tepat untuk menjaga UMKM bisa bertahan dan bisa survival menghadapi pandemi COVID-19," katanya dalam acara Infobank UMKM Milenial Summit 2021 secara daring di Jakarta, Kamis.

Teten menyatakan hal itu dapat dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang mulai membaik yaitu minus 2,19 persen pada kuartal IV-2020 menjadi minus 0,74 persen pada kuartal I-2021.

Menurutnya, realisasi tersebut tidak hanya ditopang oleh belanja pemerintah dan konsumsi rumah tangga yang semakin membaik melainkan juga program seperti bantuan bagi pelaku usaha mikro (BPUM) dan subsidi bunga KUR.

Baca juga: Teten sebut BPUM telah diberikan kepada 8,6 juta pelaku UMKM

Tak hanya itu, BPUM atau Banpres Produktif ini juga mendapat respons positif dari penerima program yaitu berdasarkan survei oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) menunjukkan bantuan tersebut sudah tepat sasaran.

Hasil survei menyebutkan sebanyak 88,5 persen dana banpres produktif digunakan oleh penerima untuk membeli bahan baku, 23,4 persen digunakan untuk membeli alat produksi, serta 53,5 persen penerima program tidak memiliki pekerjaan lain selain menjadi pelaku usaha.

"Jadi, ini sangat tepat sasaran," ujarnya.

Selanjutnya, angka pengangguran terbuka yang mulai turun dari 7,07 persen pada Agustus 2020 menjadi 6,26 persen pada Februari 2021 turut mencerminkan dunia usaha telah kembali bergeliat atau mulai pulih.

"UMKM optimis dan yakin pemerintah mampu menangani dampak COVID-19 dengan baik. Ini saya kira kepercayaan yang penting di saat kita menghadapi problem berat dan ini kepercayaan dari 99 persen pelaku usaha di Indonesia," katanya.

Pemerintah pada program PEN tahun ini telah menyiapkan Rp186,81 triliun untuk mendukung UMKM dan korporasi yang meliputi subsidi bunga UMKM Rp31,95 triliun, BPUM Rp17,34 triliun, subsidi IJP Rp8,51 triliun, PMN BUMN, LPEI, dan LPI Rp58,76 triliun, penempatan dana Rp66,99 triliun, serta dukungan lainnya Rp3,27 triliun.

Baca juga: Menko Airlangga: UMKM pilar penting dalam perekonomian
Baca juga: Dukungan pemerintah untuk UMKM bisa percepat pemulihan ekonomi

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021