Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo dalam keterangannya, Kamis, mengatakan dalam penerapan program pendampingan, di tahun 2021 ini LPDB- KUMKM telah memilih 8 Inkubator Wirausaha.
“Dengan menginkubasi pelaku usaha khususnya Koperasi dan UMKM, LPDB-KUMKM diharapkan dapat mendorong peningkatan kewirausahaan hingga mampu berkontribusi dalam perekonomian Indonesia,” kata Supomo.
Sebanyak 8 inkubator wirausaha itu yakni Badan Inovasi dan Inkubator Wirausaha Universitas Brawijaya (BIIW) Jawa Timur, Inkubator Bisnis LPPM Universitas Udayana Bali, Siger Innovation Hub Lampung, Pusat Inkubator Bisnis Universitas Ottow Geissler Papua.
Baca juga: Teten jalin kolaborasi, jadikan kampus inkubator bisnis wirausaha muda
Kemudian Cubic Inkubator Bisnis Jawa Barat, Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi Universitas Airlangga Jawa Timur, Pusat Inkubator Bisnis-Oorange Universitas Padjajaran Jawa Barat, dan Pusat Pengembangan Inovasi dan Inkubator Bisnis Teknologi Universitas Tanjungpura Kalimantan Barat.
“Program ini bertujuan untuk memitigasi dampak pandemi COVID-19 dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional,” katanya.
Ia menambahkan sejak awal penyaluran di tahun 2008 hingga akhir April 2021, LPDB-KUMKM telah menyalurkan dana bergulir sebesar Rp12,9 triliun, yang terbagi menjadi dua skema penyaluran yakni pola konvensional sebesar Rp10 triliun, dan dengan pola syariah sebesar Rp2,9 triliun.
Supomo menyampaikan, kinerja penyaluran dana bergulir LPDB-KUMKM pada kuartal pertama tahun 2021 mencapai Rp 553 miliar yang terdiri dari pinjaman konvensional sebesar Rp 252 miliar dan pembiayaan syariah sebesar Rp 301 miliar.
“Sesuai amanat Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, sejak dua tahun terakhir LPDB-KUMKM fokus menyalurkan pinjaman/pembiayaan ke koperasi. Koperasi dan UMKM sejak dulu menjadi sokoguru perekonomian nasional, sehingga merupakan pondasi kuat dalam bertahan menghadapi segala krisis,” kata Supomo.
Baca juga: Mengembalikan kekuatan UMKM melalui inkubator bisnis
Selain itu, melalui Permenkop 04 Tahun 2020, LPDB-KUMKM diberikan amanat bukan hanya menyalurkan dana bergulir saja, namun melakukan pendampingan kepada calon mitra atau mitra yang sudah eksisting.
Lebih lanjut, untuk mendukung perekonomian nasional kian laju, pihaknya juga melibatkan para pedagang kaki lima (PKL) dalam acara Berkah Ramadan Bersama LPDB-KUMKM di Jakarta.
“Dengan melibatkan pedagang-pedagang kecil dan PKL, serta membeli produk-produk mereka, merupakan langkah kami dalam membantu UMKM. Terlebih LPDB-KUMKM merupakan satuan kerja Kementerian Koperasi dan UKM, dimana tugas dan peranannya sangat diperlukan dalam meningkatkan perekonomian nasional,” kata Supomo.
Pihaknya menyatakan akan terus mendorong agar produk-produk UMKM bisa go export dan go global.
Melalui berbagai bentuk pendampingan, perkuatan permodalan, hingga pemasaran melalui offline maupun online (digital market platform).
“LPDB-KUMKM memegang peranan penting dalam menyalurkan pinjaman kepada koperasi, yang anggotanya merupakan para pelaku UMKM. Dengan adanya suntikan modal usaha, juga pendampingan dari Dinas Koperasi dan UKM dalam meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UMKM, ke depan produk-produk UMKM dapat memiliki nilai yang berkualitas ekspor dan siap masuk pasar Internasional,” kata Supomo.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021