"Selain kementerian sendiri memiliki panduan yang ketat, ITDC dengan pendanaan yang multilateral sangat berpegang pada ESG tadi," ujar Sandiaga saat meninjau sirkuit Mandalika di Desa Kuta, Kabupaten Lombok Tengah dalam keterangan tertulis diterima wartawan di Mataram, Kamis.
Dalam kunjungan tersebut, Menparekraf Sandiaga juga menerima penyerahan pengadaan lahan 6,5 hektare dalam Penlok 2 (penetapan lokasi dua) untuk sirkuit MotoGP dari BPN. Begitu pula dengan Penlok 1 yang ganti ruginya sudah dibayarkan.
Baca juga: Menparekraf ingatkan pengelola wisata untuk prokes ketat
Oleh karena itu, kunjungan ini selain memastikan pembangunan infrastruktur berjalan, aspek lingkungan dan sosial ekonomi masyarakat dan pelaku pariwisata NTB ditata kembali.
Masyarakat yang mendapatkan ganti rugi pembayaran lahan akan didampingi dan diberikan pelatihan untuk usaha.
"Mulai Nopember tahun ini untuk Superbike sampai tahun depan Mandalika akan mulai dikunjungi ribuan orang. Ini peluang bagi masyarakat," jelas Sandi.
Selain itu untuk memastikan sukses penyelenggaraan event internasional itu, vaksinasi dan penerapan CHSE di destinasi wisata terbukti diakui oleh masyarakat internasional sejak gelaran Bali Democracy Forum.
"Dan penegakan protokol kesehatan tidak boleh berhenti," tegas Sandiaga.
Dalam kunjungan ke sirkuit Mandalika, Sandiaga menjelaskan proses pengaspalan lapisan pertama 4,3 kilometer sirkuit dan pembayaran 29 bidang lahan warga dengan dukungan lembaga manajemen aset negara.
Sandi menambahkan Penlok dua yang dialokasikan sebagai fasilitas pendukung ini nantinya aksesnya sangat terbuka bagi masyarakat sebagai infrastruktur dasar pasca gelaran event internasional sebagai dukungan Kemenparekraf dalam pemulihan ekonomi NTB.
Baca juga: Menparekraf dukung pengembangan wisata halal Banda Aceh
Baca juga: Sandiaga Uno ingin kekayaan intelektual bisa jadi agunan kredit
Baca juga: Sandiaga harapkan desa wisata jadi lokomotif kebangkitan parekraf
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021